Kim Jong-un Panik, Isolasi Satu Kota Cegah Penyebaran Covid-19

Selasa, 08 Desember 2020 - 20:43 WIB
loading...
A A A
Penduduk setempat dikatakan marah atas pembatasan tersebut, dengan mengatakan pihak berwenang harus memberi mereka mata pencaharian bahkan ketika mereka mencoba mengendalikan penyakit menular dan semua orang akan mati kelaparan pada tingkat ini.

Kim Jong-un sambil menangis meminta maaf kepada warga Korut selama parade peringatan 75 tahun Partai Buruh yang berkuasa atas kesulitan yang disebabkan oleh pandemi virus Corona, termasuk serangan terhadap persediaan makanan.

Berbicara pada bulan Oktober lalu, diktator muda Korut itu berkata: “Orang-orang kami telah menaruh kepercayaan, setinggi langit dan sedalam laut, kepada saya, tetapi saya telah gagal untuk selalu menjalaninya dengan memuaskan. Saya sangat menyesal untuk itu."(Baca juga: Langgar Karantina Covid-19, Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Umum )

“Meskipun saya dipercayakan dengan tanggung jawab penting untuk memimpin negara ini dengan menjunjung tinggi perjuangan greta kamerad Kim Il-sung dan Kim Jong-il berkat kepercayaan semua orang, upaya dan ketulusan saya belum cukup untuk menyingkirkan orang-orang dari kesulitan dalam hidup mereka," imbuhnya.

Pasokan makanan untuk warga Korut selama ini cenderung diimpor dari China, tetapi perbatasan antar negara ditutup pada Februari lalu untuk memastikan virus Corona tidak akan menyebar ke negara itu.

Puluhan warga Korut tewas saat meletakkan ranjau darat di perbatasan antara negara itu dan China.

Radio Free Asia melaporkan sebuah sumber di negara itu yang mengatakan bahwa otoritas Kim Jong-un belum memberikan pelatihan yang memadai kepada tentara yang meletakkan ranjau.

Pihak berwenang telah memberi tahu penduduk untuk tidak membicarakan insiden tersebut, dan sumber tersebut mengklaim bahwa ranjau tersebut lebih dimaksudkan untuk mencegah pembelotan dari Korut.

Topan juga berdampak pada pasokan makanan Korut dengan hasil panen yang hancur akibat badai yang datang pada awal tahun ini.

Korut selama ini mengklaim tidak ada kasus infeksi virus Corona yang terjadi di negara tertutup itu. Namun, sejumlah ahli meragukan klaim tersebut.(Baca juga: Analis AS: Kim Jong-un dan Keluarganya Disuntik Vaksin Covid-19 China )
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2398 seconds (0.1#10.140)