Kebanjiran Lagi, Kapal Induk Inggris Senilai Rp58,7 Triliun Terdampar 6 Bulan

Senin, 07 Desember 2020 - 11:01 WIB
loading...
Kebanjiran Lagi, Kapal Induk Inggris Senilai Rp58,7 Triliun Terdampar 6 Bulan
Kapal induk Prince of Wales milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Foto/The National Interest
A A A
LONDON - Kapal induk terbaru Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan terdampar hingga enam bulan ke depan atau hingga pertengahan 2021 setelah bocor dan kebanjiran untuk yang kedua kalinya.

Kapal HMS Prince of Wales dilarang meninggalkan Portsmouth pada minggu ini dengan alasan keamanan setelah ada masalah utama pada listrik akibat kebanjiran. (Baca: Dituduh Coba Kudeta Erdogan, Pilot F-16 Turki Dihukum Penjara 648 Tahun )

Kapal senilai 3,1 miliar poundsterling atau lebih dari Rp58,7 triliun ini dijadwalkan berlayar ke Amerika Serikat (AS) untuk berlatih dengan jet F-35, 12 bulan setelah kapal tersebut terakhir bepergian.

Menurut laporan The Sun, Senin (7/12/2020), ribuan galon air laut mengalir ke ruang mesin kapal saat banjir. Insiden tersebut membuat lemari listrik terendam air selama lebih dari 24 jam.

"Memalukan. Perjalanan ke Amerika membutuhkan perencanaan bertahun-tahun dan kami harus mengatakan kami tidak bisa datang," kata sumber yang mengetahui kondisi kapal induk tesebut kepada The Sun.

"Butuh waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan. Biaya akan mencapai jutaan (poundsterling)."

Bermil-mil kabel sekarang dilaporkan sedang dinilai kerusakannya dalam insiden kebanjiran kedua. (Baca juga: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )

Pada bulan Mei lalu, air terekam mengalir masuk melalui langit-langit di tempat tinggal di dalam kapal. Angkatan Laut saat itu menggambarkannya sebagai "insiden minor".

Meski mengalami kebanjiran untuk kedua kalinya, Angkatan Laut bersikeras bahwa HMS Prince of Wales akan tetap beroperasi pada 2023 seperti yang dijadwalkan.

Awal tahun ini, kapal induk tersebut memicu kegaduhan di pelabuhan asalnya, karena mesinnya yang bising membuat penduduk setempat terjaga di malam hari.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1663 seconds (0.1#10.140)