Trump Blokir Pertemuan Tim Transisi Biden dengan Badan Intelijen
loading...
A
A
A
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan, Sue Gough, pada hari Jumat mengatakan kepada Washington Post bahwa tim Biden "belum ditolak aksesnya" dan mengatakan pertemuan yang diminta dapat dilakukan pada awal minggu depan.
"Kunjungan dijadwalkan untuk sementara awal minggu depan," Gough juga mengkonfirmasi hal tersebut kepada media AS lainnya, The Hill.(Baca juga: Hari Pertama Jadi Presiden, Biden Minta Warga AS Pakai Masker 100 Hari )
Business Insider telah menghubungi tim transisi Biden untuk mengonfirmasi apakah rapat tersebut telah dijadwalkan.
Minggu depan, pemerintahan Biden akan menunggu lebih dari sebulan untuk memiliki kontak yang berarti dengan badan intelijen dan diberikan akses penuh ke informasi intelijen.
Sementara itu, Trump terus membersihkan pejabat senior Pentagon, menggantikan mereka dengan lebih loyalis, termasuk pensiunan jenderal dan komentator Fox News Anthony Tata dan mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Ezra Cohen-Watnic.
Pekan lalu, seorang pensiunan laksamana Angkatan Laut dan mantan perwira tinggi militer AS, Mike Mullen, mengatakan kepada NBC bahwa dia sangat prihatin tentang loyalis Trump yang sekarang bekerja di Pentagon.
"Kunjungan dijadwalkan untuk sementara awal minggu depan," Gough juga mengkonfirmasi hal tersebut kepada media AS lainnya, The Hill.(Baca juga: Hari Pertama Jadi Presiden, Biden Minta Warga AS Pakai Masker 100 Hari )
Business Insider telah menghubungi tim transisi Biden untuk mengonfirmasi apakah rapat tersebut telah dijadwalkan.
Minggu depan, pemerintahan Biden akan menunggu lebih dari sebulan untuk memiliki kontak yang berarti dengan badan intelijen dan diberikan akses penuh ke informasi intelijen.
Sementara itu, Trump terus membersihkan pejabat senior Pentagon, menggantikan mereka dengan lebih loyalis, termasuk pensiunan jenderal dan komentator Fox News Anthony Tata dan mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Ezra Cohen-Watnic.
Pekan lalu, seorang pensiunan laksamana Angkatan Laut dan mantan perwira tinggi militer AS, Mike Mullen, mengatakan kepada NBC bahwa dia sangat prihatin tentang loyalis Trump yang sekarang bekerja di Pentagon.
(ber)