Diikat dan Digorok, Boko Haram Bantai 110 Petani Nigeria di Sawah

Rabu, 02 Desember 2020 - 00:37 WIB
loading...
Diikat dan Digorok,...
Milisi Boko Haram membantai 110 petani Nigeria di sawah. Foto/Al Jazeera
A A A
ABUJA - Milisi Boko Haram membantai setidaknya 110 petani Nigeria di sawah. Pembantaian itu sebagai aksi balas dendam setelah para petani berhasil menangkap salah satu anggota milisi.

Insiden mengenaskan ini terjadi setelah para petani yang merasa lelah dengan ulah ekstrimis Boko Haram karena kerap mencuri uang dan hasil panen mereka mencoba melawan. Kesempatan itu datang saat mereka berhasil menangkap salah satu ekstrimis dan mengikatnya untuk diadili.

Sebagai balasan, sekelompok pria bersenjata dengan sepeda motor menyerbu desa Koshobe pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 110 orang dalam salah satu serangan paling mematikan di kawasan itu dalam beberapa tahun.



Para penyerang yang menyerang Koshobe - sekitar satu jam perjalanan dari Ibu Kota wilayah Borno, Maiduguri - menargetkan orang-orang yang bekerja di sawah.

Mereka mengikat para korban dan menggorok lehernya, kata pemerintah setempat. Kebanyakan adalah pekerja migran yang datang dari timur laut negara itu. Kemudian para tersangka militan membakar sawah di sebuah desa pertanian yang sangat bergantung pada ladangnya.

Koordinator Kemanusiaan PBB di Nigeria, Edward Kallon mengatakan, selain 110 orang yang tewas dalam penyergapan itu, banyak lainnya terluka. Beberapa wanita bahkan diculik.

"Insiden itu adalah serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil tak berdosa tahun ini," kata Kallon seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (2/12/2020).(Baca juga: Jenderal Nigeria Sebut Video Aksi Protes Berdarah di Lagos Hoaks )

Sehari sebelum serangan di Koshobe, seorang pria bersenjata telah mengganggu petani di daerah itu. Hal itu diungkapkan seorang politikus lokal Ahmed Satomi.

Pelaku memerintahkan mereka untuk memasak untuknya. Sementara sebagian menyiapkan nasi, kelompok lain membalas. Mereka mengikat penyerang dan memanggil pasukan keamanan.

“Boko Haram kembali untuk membalas,” katanya. "Mereka menggorok leher petani satu per satu," imbuhnya.

"Seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini," tweet Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, yang kantornya menggambarkan peristiwan pembantaian itu sebagai tindakan "gila,".

Namun Kantor Buhari menolak pernyataan para korban adalah pekerja migran, mengatakan mereka tidak memiliki izin untuk bekerja di bagian negara terpadat di Afrika itu.

"Banyak dari daerah itu telah dibebaskan dari Boko Haram, tetapi ada sejumlah ruang yang belum dibersihkan untuk pemulangan penduduk desa yang telah mengungsi," kata juru bicara presiden, Garba Shehu, dalam sebuah wawancara dengan BBC.

Meski baru saja terjadi pembantaian, gubernur negara bagian Babagana Zulum mengatakan bahwa warga Borno tidak sabar menunggu persetujuan pemerintah untuk kembali ke sawah.

"Jika mereka tinggal di rumah, mereka mungkin dibunuh karena kelaparan," katanya.

"Jika mereka pergi ke tanah pertanian mereka, mereka berisiko dibunuh oleh pemberontak," imbuhnya.

Kesedihan melonjak di negara bagian Borno Nigeria, yang telah bergulat dengan pemberontakan tanpa henti selama lebih dari satu dekade. Warga telah lama mengecam para pemimpin di Ibu Kota, Abuja, karena gagal melindungi mereka.

Boko Haram telah menewaskan lebih dari 30.000 orang sejak 2009 dan terus melakukan serangan rutin di seluruh Borno. Jutaan orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka. Kekerasan bahkan tidak berhenti setelah Buhari menyatakan kelompok itu secara teknis dikalahkan.(Baca juga: Teroris Boko Haram Gunakan Keledai Diikat Bom untuk Sergap Gubernur )

Sebuah cabang, Negara Islam di Afrika Barat, telah menyebar, menyerang pos-pos militer dan mengumpulkan pajak dari penduduk desa yang ingin mereka kuasai.

Kedua kelompok ingin memerintah Nigeria dengan hukum Islam versi ekstrim. Mereka telah mengusir banyak pekerja bantuan dan pembantu federal keluar dari pelosok negara yang paling terpencil, meninggalkan penduduk dengan sedikit jalan keluar.

Aksi pembantaian terhadap petani ini bukan yang pertama kali. Militan Boko Haram diduga membunuh 22 petani yang bekerja di ladang irigasi dalam dua serangan terpisah pada bulan Oktober di Borno. Serangan bulan Juni di dekat desa Gubio menewaskan 81 orang. Sebagian besar adalah orang dewasa muda yang keluar mengambil air untuk melawan pandemi virus Corona.

Bantuan sering datang terlambat, kata warga saat itu.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara Muslim yang...
5 Negara Muslim yang Tak Rayakan Isra Mikraj, Siapa Saja?
5 Negara yang Terapkan...
5 Negara yang Terapkan Hukuman Mati pada Penghina Nabi Muhammad, dari Arab Saudi hingga Nigeria
Polisi Ini Terkenal...
Polisi Ini Terkenal karena Tolak Suap Rp3,2 Miliar, Sekarang Dia Masuk Islam
5 Negara yang Gemar...
5 Negara yang Gemar Makan Indomie, Kebanyakan Ada di Afrika
Mr Flag Man Sudah Setahun...
Mr Flag Man Sudah Setahun Meninggal, tapi Belum Dikuburkan, Mengapa?
3 Negara Dilanda Demo...
3 Negara Dilanda Demo pada Pertengahan 2024, Salah Satunya Telan 300 Nyawa
Perbedaan Niger dan...
Perbedaan Niger dan Nigeria, Dua Negara Afrika yang Namanya Hampir Sama
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Rumah di Tlogomulyo...
Rumah di Tlogomulyo Pedurungan Semarang Hancur Akibat Ledakan Petasan
Runway 3 Bandara Soetta...
Runway 3 Bandara Soetta Ditutup Sementara Imbas Asap Kebakaran Gudang Limbah Plastik
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Berita Terkini
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
20 menit yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
52 menit yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
2 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
3 jam yang lalu
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
4 jam yang lalu
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
5 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved