Selfie dengan Jenazah Maradona, Petugas Pemakaman Dipecat dan Diancam Dibunuh

Jum'at, 27 November 2020 - 14:34 WIB
loading...
Selfie dengan Jenazah Maradona, Petugas Pemakaman Dipecat dan Diancam Dibunuh
Presiden Argentina Alberto Fernandez meletakkan sehelai kain di peti mati legenda sepakbola Diego Maradona di Istana Presiden Casa Rosada, di Buenos Aires. Foto/REUTERS
A A A
BUENOS AIRES - Seorang pekerja pemakaman di Argentina dipecat dari pekerjaannya setelah selfie dengan jenazah legenda sepakbola Diego Armando Maradona . Tak hanya itu, dia juga mendapat ancaman pembunuhan.

Foto tak sopan yang telah beredar di media sosial menunjukkan pria pekerja pemakaman berpose selfie dengan jenazah Maradona, di mana satu tangan diletakkan di kepala pesepakbola tersebut serta mengacungkan jempol.

(Baca juga : Mengenang Maradona Apa Adanya )

Pria itu, sebelum dipecat, adalah bagian dari tim yang bertugas mempersiapkan jenazah Maradona sebelum disemayamkan di peti mati untuk penghormatan oleh teman dekat dan keluarganya yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis waktu setempat. (Baca: Ada Agama di Argentina untuk Memuja Maradona Bernama Iglesia Maradoniana )

Banyak orang menilai tindakan pria itu sebagai penistaan besar terhadap jenazah Maradona. Beberapa penggemar legenda sepakbola itu marah dan mengeluarkan ancaman secara online setelah melihat foto yang menyinggung tersebut.

"Saya menginginkan botak gendut ini yang mengambil foto dirinya dengan jenazah Diego," tulis seorang penggemar Maradona di media sosial. "Saya ingin dia mati. Mati."

"Dia harus dicopot dari kewarganegaraan Argentina. Anda tidak melakukan hal seperti ini. Benar-benar tidak hormat," tulis penggemar Maradona yang lainnya.

(Baca juga : Inilah Lima Kandidat Peraih Sepatu Emas Eropa, Siapa Jagoan Anda? )

Setelah pembukaan dan penutupan peti mati dimulai di Istana Kepresidenan di Buenos Aires, sekitar satu juta orang dilaporkan akan turun ke jalan-jalan di ibu kota untuk memberikan penghormatan kepada putra kesayangan negara mereka.

Beberapa perkelahian juga terlihat saat para penggemar Maradona berdesak-desakan untuk melihat sekilas peti mati ketika diangkut ke negara bagian lainnya di Argentina.

(Baca juga : Pemerkosa Anak di Aceh Ambruk Dicambuk Ratusan Kali Disorot Media Asing )

Pengacara Maradona, Matias Morla, mengklaim bahwa Maradona ditinggalkan tanpa pengawasan selama sekitar 12 jam sebelum kematiannya dan saat ia pulih dari operasi otak baru-baru ini. Lebih jauh, dia mengklaim bahwa ambulans membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba. Dia berjanji untuk membuka penyelidikan atas ketidakwajaran apa pun.

"Tidak dapat dijelaskan bahwa selama 12 jam teman saya tidak memiliki perhatian atau pemeriksaan dari personel yang didedikasikan untuk tujuan ini," kata Morla dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Russia Today, Jumat (27/11/2020). Dia menggambarkan waktu yang dibutuhkan ambulans untuk tiba sebagai "kebodohan kriminal".

Morla juga berjanji untuk mengambil tindakan hukum terhadap pekerja pemakaman yang bertanggung jawab atas foto selfie tak sopan.

"Dia kepala pemakaman Pinier. (Pekerja pemakaman) adalah babi yang mengambil foto dirinya bersama Maradona. Untuk mengenang teman saya, saya tidak akan beristirahat sampai dia membayar pelanggaran ini," tulis dia.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)