UE: Perang Ethiopia Membuat Afrika Timur Tidak Stabil

Rabu, 25 November 2020 - 22:32 WIB
loading...
A A A
Konflik di Ethiopia berdampak pada wilayah yang sudah bergejolak.

Pasukan Tigray telah menembakkan roket ke negara tetangga Eritrea, dan tentara Ethiopia telah ditarik dari misi penjaga perdamaian di Somalia dan Sudan Selatan.(Baca juga: Ethiopia Tegaskan akan Habis-habisan untuk Kepung Ibu Kota Tigray )

Di Somalia, Ethiopia telah melucuti senjata beberapa ratus Tigrayans di pasukan penjaga perdamaian UA yang memerangi militan yang terkait dengan al-Qaeda. Tiga tentara etnis Tigrayan juga dipulangkan dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan, kata seorang sumber diplomatik dan keamanan kepada Reuters.

Misi PBB di Sudan Selatan mengatakan pihaknya mengetahui pemulangan tiga tentara tersebut, dan bahwa divisi hak asasi manusianya telah menindaklanjuti. Meskipun Ethiopia pada akhirnya bertanggung jawab atas perilaku dan pergerakan sekitar 2.000 tentara yang dimilikinya di Sudan Selatan, pernyataan itu mengatakan, diskriminasi karena etnis dapat melanggar hukum internasional.

“Dalam hal ini, UNMISS telah meminta akses ke setiap tentara yang mungkin membutuhkan perlindungan berdasarkan hukum internasional,” bunyi pernyataan itu.

Billene Seyoum, juru bicara kantor perdana menteri Ethiopia, mengatakan kepada Reuters bahwa situasi di Sudan Selatan akan sama dengan Somalia, yang berarti tentara yang dipulangkan sedang diselidiki terkait kaitannya dengan TPLF.

Pada hari Selasa, pengawas hak asasi manusia yang ditunjuk negara bagian Ethiopia menuduh kelompok pemuda Tigrayan membunuh sekitar 600 warga sipil saat pasukan federal dan lokal sama-sama mengklaim kemajuan dalam perang.

Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan yang dibuat oleh kedua belah pihak sejak koneksi telepon dan internet ke Tigray terputus dan akses ke daerah tersebut dikontrol dengan ketat.(Baca juga: Perang Terus Berkecamuk, Pasukan Tigray Klaim Hancurkan Pasukan Ethiopia )
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)