Viral, Film Dokumenter Konspirasi Covid-19
loading...
A
A
A
Platform tempat film tersebut mendapatkan dana dari crowdfunding, Ulule, juga menolak dikaitkan dengan proyek tersebut. Kepala Eksekutif Ulule, Alexandre Boucherot mengatakan, bahwa sementara semua kampanye dimoderasi sebelum disetujui, nada "eufemistik" awal Hold Up menjadi lebih radikal setelah ditandatangani.
"Dengan sangat cepat kami menyadari bahwa itu melampaui kerangka kerja awal yang seharusnya (suara pluralisme) untuk menjadi spanduk konspirasi, ini sangat jauh dari apa yang kami bela di Ulule," tulis Boucherot di Twitter.
Perusahaan akan menangguhkan promosi kampanyenya dan akan menyumbangkan keuntungan yang dihasilkannya kepada organisasi pengecekan fakta.(Baca juga: Bos WHO Mengaku Khawatir dengan Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa dan AS )
Bagian dari persuasif film ini terletak pada fokus awalnya terhadap kritik atas respon terhadap pandemi virus Corona, memilah-milah ketidakkonsistenan terkait saran penggunaan masker dan hidroksikloroquine, yang segera berubah menjadi serangkaian teori tak berdasar.
"Pada awalnya, nada tersebut menunjukkan skeptisisme dan kritik yang sehat," kata Sylvain Delouvee, seorang psikolog sosial di Universitas Rennes kepada France24.
"Tidak seperti video konspirasi pada umumnya, film ini membutuhkan waktu sebelum pemikiran konspirasi mulai bergerak," sambungnya.
"Ini adalah ciri teori konspirasi untuk mencampurkan elemen kebenaran dengan interpretasi yang salah, temuan yang terpotong dan kebohongan langsung," kata Delouvee.
Dia menambahkan: “Ini memiliki ornamen dokumenter, tapi ini bukan jurnalisme. Film ini memiliki satu tujuan - menyebarkan gagasan tentang konspirasi global."(Baca juga: Taiwan Bebas Kasus Lokal Infeksi Covid-19 Selama 210 Hari )
"Dengan sangat cepat kami menyadari bahwa itu melampaui kerangka kerja awal yang seharusnya (suara pluralisme) untuk menjadi spanduk konspirasi, ini sangat jauh dari apa yang kami bela di Ulule," tulis Boucherot di Twitter.
Perusahaan akan menangguhkan promosi kampanyenya dan akan menyumbangkan keuntungan yang dihasilkannya kepada organisasi pengecekan fakta.(Baca juga: Bos WHO Mengaku Khawatir dengan Peningkatan Kasus Covid-19 di Eropa dan AS )
Bagian dari persuasif film ini terletak pada fokus awalnya terhadap kritik atas respon terhadap pandemi virus Corona, memilah-milah ketidakkonsistenan terkait saran penggunaan masker dan hidroksikloroquine, yang segera berubah menjadi serangkaian teori tak berdasar.
"Pada awalnya, nada tersebut menunjukkan skeptisisme dan kritik yang sehat," kata Sylvain Delouvee, seorang psikolog sosial di Universitas Rennes kepada France24.
"Tidak seperti video konspirasi pada umumnya, film ini membutuhkan waktu sebelum pemikiran konspirasi mulai bergerak," sambungnya.
"Ini adalah ciri teori konspirasi untuk mencampurkan elemen kebenaran dengan interpretasi yang salah, temuan yang terpotong dan kebohongan langsung," kata Delouvee.
Dia menambahkan: “Ini memiliki ornamen dokumenter, tapi ini bukan jurnalisme. Film ini memiliki satu tujuan - menyebarkan gagasan tentang konspirasi global."(Baca juga: Taiwan Bebas Kasus Lokal Infeksi Covid-19 Selama 210 Hari )
(ber)