Iran Nyatakan Siap Lakukan Pertukaran Tahanan dengan AS
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran menyatakan siap untuk melakukan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS). Namun, menurut juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, AS belum menanggapi tawaran pertukaran tahanan tersebut.
Jika pertukaran berjalan, itu akan menjadi salah satu dari sedikit contoh kerjasama dalam hubungan AS-Iran yang sebelumnya sangat kacau, yang terus memburuk sejak Presiden AS, Donald Trump menjabat.
"Kami telah menyatakan kesiapan kami untuk membahas pembebasan semua tahanan tanpa prasyarat, tetapi orang Amerika belum menanggapi. Tampaknya bagi kami bahwa orang Amerika lebih siap daripada sebelumnya untuk mengakhiri situasi ini," kata Rabie, seperti dilansir Reuters pada Minggu (10/5/2020).
Rabei lalu mengatakan, tidak perlu adanya mediator dalam proses pertukaran tahanan tersebut. Dia menuturkan, Iran siap melakukan pembicaraan langsung dengan AS mengenai hal ini.
"Washington mengetahui kesiapan kami dan kami pikir tidak perlu bagi negara ketiga untuk menengahi antara Teheran dan Washington untuk pertukaran tahanan. Namun, jika pihak Amerika setuju, bagian kepentingan Iran di Washington akan menginformasikan kepada AS tentang pandangan kami, tentang perincian, termasuk bagaimana dan kapan pertukaran akan terjadi," ucapnya.
"Kami khawatir tentang keselamatan dan kesehatan warga Iran yang dipenjara di Amerika. Kami menganggap Amerika bertanggung jawab atas keselamatan mereka di tengah wabah koronavirus," sambungnya.
Kedua negara sendiri telah menyerukan pembebasan tahanan setelah adanya pandemi Covid-19. Iran adalah negara yang paling parah dilanda Covid-19 di Timur Tengah, sementara AS telah melaporkan jumlah kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut.
Jika pertukaran berjalan, itu akan menjadi salah satu dari sedikit contoh kerjasama dalam hubungan AS-Iran yang sebelumnya sangat kacau, yang terus memburuk sejak Presiden AS, Donald Trump menjabat.
"Kami telah menyatakan kesiapan kami untuk membahas pembebasan semua tahanan tanpa prasyarat, tetapi orang Amerika belum menanggapi. Tampaknya bagi kami bahwa orang Amerika lebih siap daripada sebelumnya untuk mengakhiri situasi ini," kata Rabie, seperti dilansir Reuters pada Minggu (10/5/2020).
Rabei lalu mengatakan, tidak perlu adanya mediator dalam proses pertukaran tahanan tersebut. Dia menuturkan, Iran siap melakukan pembicaraan langsung dengan AS mengenai hal ini.
"Washington mengetahui kesiapan kami dan kami pikir tidak perlu bagi negara ketiga untuk menengahi antara Teheran dan Washington untuk pertukaran tahanan. Namun, jika pihak Amerika setuju, bagian kepentingan Iran di Washington akan menginformasikan kepada AS tentang pandangan kami, tentang perincian, termasuk bagaimana dan kapan pertukaran akan terjadi," ucapnya.
"Kami khawatir tentang keselamatan dan kesehatan warga Iran yang dipenjara di Amerika. Kami menganggap Amerika bertanggung jawab atas keselamatan mereka di tengah wabah koronavirus," sambungnya.
Kedua negara sendiri telah menyerukan pembebasan tahanan setelah adanya pandemi Covid-19. Iran adalah negara yang paling parah dilanda Covid-19 di Timur Tengah, sementara AS telah melaporkan jumlah kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut.
(esn)