Trump Pecat Esper dan Rombak Pentagon Besar-besaran Picu Kegelisahan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Donald Trump telah melakukan perombakan besar-besaran terhadap struktur atas kepemimpinan sipil Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon. Dia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan beberapa pejabat senior, yang kemudian menggantinya dengan orang-orang yang dianggap loyal kepada presiden.
Kesibukan perombakan, yang diumumkan oleh Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan kira-kira 24 jam setelah Presiden Donald Trump memecat Esper, telah membuat para pejabat di dalam Pentagon gelisah dan memicu rasa khawatir yang meningkat di antara para pejabat militer dan sipil, yang khawatir tentang apa yang bisa terjadi selanjutnya. (Baca: Trump Pecat Bos Pentagon, Persiapan Kudeta Militer terhadap Biden? )
Empat pejabat senior sipil telah dipecat atau pun mengundurkan diri sejak Senin, termasuk Esper, kepala stafnya dan pejabat tinggi yang mengawasi kebijakan dan intelijen. Mereka digantikan oleh loyalis Trump, termasuk tokoh kontroversial yang mempromosikan teori konspirasi pinggiran dan menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai teroris.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada CNNyang dilansir Sabtu (14/11/2020); "Tampaknya kami sudah selesai dengan pemenggalan untuk saat ini." Komentar itu mengacu pada gelombang penggulingan pemimpin sipil di Pentagon, termasuk Esper.
Tetapi langkah tersebut kemungkinan hanya akan menambah rasa kekacauan di dalam Pentagon setelah pemecatan Esper oleh Trump. Presiden membuangnya dua hari setelah lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres), sebuah kesimpulan yang ditolak Trump. Kekhawatiran berkembang bahwa masa transisi yang kacau dapat merusak keamanan nasional.
Sementara para pejabat tinggi telah berurusan dengan pengambilan keputusan Trump yang tidak dapat diprediksi sejak ia menjabat, dan tingkat ketidakpastian saat ini terus meningkat sejak pilpres.
Sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Jake Tapper dari CNN bahwa Gedung Putih sekarang fokus terhadap Esper setelah pemecatannya pada hari Senin. Esper digantikan oleh Christopher Miller, direktur Pusat Kontraterorisme Nasional (NCTC). (Baca juga: Panik dengan Hasil Pilpres, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Sumber-sumber tersebut mengatakan upaya itu mungkin karena Esper dan timnya menolak penarikan dini pasukan AS dari Afghanistan yang akan dilakukan sebelum kondisi yang diperlukan di lapangan dipenuhi, dan masalah keamanan lainnya yang tertunda.
"Ini menakutkan, sangat mengganggu," kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN. "Ini adalah gerakan diktator."
Ahli Teori Konspirasi dan Loyalis Trump
Kesibukan perombakan, yang diumumkan oleh Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan kira-kira 24 jam setelah Presiden Donald Trump memecat Esper, telah membuat para pejabat di dalam Pentagon gelisah dan memicu rasa khawatir yang meningkat di antara para pejabat militer dan sipil, yang khawatir tentang apa yang bisa terjadi selanjutnya. (Baca: Trump Pecat Bos Pentagon, Persiapan Kudeta Militer terhadap Biden? )
Empat pejabat senior sipil telah dipecat atau pun mengundurkan diri sejak Senin, termasuk Esper, kepala stafnya dan pejabat tinggi yang mengawasi kebijakan dan intelijen. Mereka digantikan oleh loyalis Trump, termasuk tokoh kontroversial yang mempromosikan teori konspirasi pinggiran dan menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai teroris.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada CNNyang dilansir Sabtu (14/11/2020); "Tampaknya kami sudah selesai dengan pemenggalan untuk saat ini." Komentar itu mengacu pada gelombang penggulingan pemimpin sipil di Pentagon, termasuk Esper.
Tetapi langkah tersebut kemungkinan hanya akan menambah rasa kekacauan di dalam Pentagon setelah pemecatan Esper oleh Trump. Presiden membuangnya dua hari setelah lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres), sebuah kesimpulan yang ditolak Trump. Kekhawatiran berkembang bahwa masa transisi yang kacau dapat merusak keamanan nasional.
Sementara para pejabat tinggi telah berurusan dengan pengambilan keputusan Trump yang tidak dapat diprediksi sejak ia menjabat, dan tingkat ketidakpastian saat ini terus meningkat sejak pilpres.
Sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Jake Tapper dari CNN bahwa Gedung Putih sekarang fokus terhadap Esper setelah pemecatannya pada hari Senin. Esper digantikan oleh Christopher Miller, direktur Pusat Kontraterorisme Nasional (NCTC). (Baca juga: Panik dengan Hasil Pilpres, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Sumber-sumber tersebut mengatakan upaya itu mungkin karena Esper dan timnya menolak penarikan dini pasukan AS dari Afghanistan yang akan dilakukan sebelum kondisi yang diperlukan di lapangan dipenuhi, dan masalah keamanan lainnya yang tertunda.
"Ini menakutkan, sangat mengganggu," kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN. "Ini adalah gerakan diktator."
Ahli Teori Konspirasi dan Loyalis Trump