Terungkap, AS Gunakan Pesawat Sipil Pantau Lepas Pantai China

Jum'at, 13 November 2020 - 05:46 WIB
loading...
A A A
Sementara pesawat itu telah melakukan 139 penerbangan mendadak di Laut China Timur dan Laut Kuning sejak Maret, ia telah berkelana ke Laut China Selatan lebih jauh hanya 17 kali dalam waktu itu, singgah di Pangkalan Udara Clark di Luzon, Filipina, untuk mengisi bahan bakar, SCSPI mencatat.(Baca juga: Indonesia Tolak Permintaan Jadi Tempat Persinggahan Pesawat Mata-mata AS )

Lembaga think tank tersebut mencatat kemampuan kelebihan pesawat ini yang dengan mudah menukik di bawah ketinggian 1.000 kaki sehingga memungkinkannya untuk terlibat dalam "pengintaian intensitas tinggi" di dekat garis pantai China. Misalnya, penerbangan rutin pesawat ke Laut China Timur ke Laut Kuning hanya memakan waktu beberapa puluh mil dari perairan China di luar Shanghai.

Jenis pesawat lain yang muncul di Okinawa adalah Bombardier Challenger 650 (CL-650), dua di antaranya tiba di Kadena pada 29 Juli dan juga dioperasikan oleh Tenax.

Menurut The Aviationist, dua jet penumpang kecil yang dimodifikasi adalah pesawat intelijen udara, pengawasan dan pengintaian (ISR) berawak pertama Angkatan Darat AS - pekerjaan yang biasanya diserahkan kepada drone. Pesawat yang dimodifikasi ini disebut Airborne Reconnaissance and Targeting Multi-Mission Intelligence System (ARTEMIS), namun jangan disamakan dengan misi bulan berawak NASA yang memiliki nama yang sama.

ARTEMIS mengusung Sistem Deteksi dan Eksploitasi Akurasi Tinggi (HADES), yang menurut Forbes, menggunakan radar "penginderaan dalam" yang kuat untuk melacak target individu di darat dari jarak ratusan mil, yang dapat digunakan oleh Angkatan Darat untuk menargetkan jarak jauh dengan rudal atau artileri.

Namun, setelah tinggal sebentar di Indo-Pasifik, salah satu pesawat ARTEMIS dikirim ke Constanta, Rumania, di mana pesawat tersebut mulai menerbangkan misi mata-mata melintasi Laut Hitam dan melintasi Georgia pada bulan September.

Pesawat ketiga yang dicatat oleh SCSPI adalah pesawat pengintai ketinggian rendah Beechcraft 350 milik Mater Special Aerospace Corporation, kontraktor sipil yang memberikan sinyal intelijen dan pengintaian untuk Komando Operasi Khusus AS.(Baca juga: China Berang Latihan Militernya 'Diintip' Pesawat Mata-mata AS )

Pesawat mata-mata terbang yang dioperasikan oleh kontraktor pertahanan sipil bukanlah hal baru untuk Pentagon: di langit Somalia, L3Harris Technologies dan AEVEX Aerospace telah menerbangkan pesawat De Havilland Canada Dash 8 dan jet bisnis Gulfstream, keduanya dimodifikasi untuk melihat target al-Shabaab untuk Komando Afrika AS.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)