Dubes Meksiko untuk AS Sebut Biden ‘Prospektif’ Presiden Terpilih
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) Meksiko untuk Amerika Serikat (AS) Martha Barcena menyebut Joe Biden sebagai "prospektif" Presiden terpilih. Pernyataan itu mengindikasikan sedikit pergeseran posisi setelah pemerintah Meksiko mengatakan terlalu dini untuk mengakui Biden sebagai pemenang pemilu AS.
Duta Besar Martha Barcena mengunggah serangkaian tweet di Twitter berjudul "Posisi Pemerintah Meksiko" yang berisi bahasa baru. Tidak jelas apakah pilihan kata tersebut mengisyaratkan perubahan sikap resmi Meksiko.
Biden dari Partai Demokrat mengamankan Gedung Putih dengan memenangkan Pennsylvania pada Sabtu, tetapi Presiden Donald Trump masih menolak mengakui kekalahannya.
Trump mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian untuk mempertahankan kekuasaan dengan menyebut surat suara "ilegal". Pejabat negara bagian mengatakan tidak ada kejanggalan yang signifikan dalam pemilu 3 November. (Baca Juga: Biden: Tak Ada yang Akan Hentikan Transisi Kekuasaan di AS)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Meksiko tidak memberikan komentar khusus atas pernyataan duta besar tersebut. Pejabat Kemlu mengatakan pernyataan itu dikeluarkan oleh kedutaan besar. (Lihat Infografis: Penuh Rintangan, Bisakah Joe Biden Menjadi Presiden Hebat?)
Menanggapi pertanyaan dari pengguna Twitter, Barcena kemudian memberikan beberapa sinonim untuk kata "prospektif". (Lihat Video: Terkait Status Habib Rizieq, Ini Penjelasan Polisi)
“Prospektif bisa diterjemahkan dalam beberapa cara, bisa salah satunya, kemungkinan, akhirnya, masa depan,” ujar dia dalam tweet.
Sejauh ini, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menahan diri dengan tidak memberi selamat kepada Biden karena memenangkan pemilu. Meski demikian, para pemimpin pemerintahan di banyak negara telah mengucapkan selamat dan harapannya pada Biden.
"Posisi prinsip ini menggarisbawahi penghormatan terhadap sistem dan institusi politik AS serta untuk Partai Demokrat dan Republik serta untuk Presiden Donald Trump dan prospektif Presiden terpilih Joseph Biden," ungkap Barcena.
“Meksiko siap terlibat dalam semangat konstruktif dengan pemerintahan AS di masa depan, berdasarkan ikatan persahabatan dan tetangga abadi yang mengikat kedua negara kita,” papar dia.
Lopez Obrador menegaskan kembali bahwa dia tidak akan mengakui pemenang pemilu AS sampai sengketa hukum selesai. Dia menegaskan tidak punya masalah dengan Biden.
Duta Besar Martha Barcena mengunggah serangkaian tweet di Twitter berjudul "Posisi Pemerintah Meksiko" yang berisi bahasa baru. Tidak jelas apakah pilihan kata tersebut mengisyaratkan perubahan sikap resmi Meksiko.
Biden dari Partai Demokrat mengamankan Gedung Putih dengan memenangkan Pennsylvania pada Sabtu, tetapi Presiden Donald Trump masih menolak mengakui kekalahannya.
Trump mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian untuk mempertahankan kekuasaan dengan menyebut surat suara "ilegal". Pejabat negara bagian mengatakan tidak ada kejanggalan yang signifikan dalam pemilu 3 November. (Baca Juga: Biden: Tak Ada yang Akan Hentikan Transisi Kekuasaan di AS)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Meksiko tidak memberikan komentar khusus atas pernyataan duta besar tersebut. Pejabat Kemlu mengatakan pernyataan itu dikeluarkan oleh kedutaan besar. (Lihat Infografis: Penuh Rintangan, Bisakah Joe Biden Menjadi Presiden Hebat?)
Menanggapi pertanyaan dari pengguna Twitter, Barcena kemudian memberikan beberapa sinonim untuk kata "prospektif". (Lihat Video: Terkait Status Habib Rizieq, Ini Penjelasan Polisi)
“Prospektif bisa diterjemahkan dalam beberapa cara, bisa salah satunya, kemungkinan, akhirnya, masa depan,” ujar dia dalam tweet.
Sejauh ini, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menahan diri dengan tidak memberi selamat kepada Biden karena memenangkan pemilu. Meski demikian, para pemimpin pemerintahan di banyak negara telah mengucapkan selamat dan harapannya pada Biden.
"Posisi prinsip ini menggarisbawahi penghormatan terhadap sistem dan institusi politik AS serta untuk Partai Demokrat dan Republik serta untuk Presiden Donald Trump dan prospektif Presiden terpilih Joseph Biden," ungkap Barcena.
“Meksiko siap terlibat dalam semangat konstruktif dengan pemerintahan AS di masa depan, berdasarkan ikatan persahabatan dan tetangga abadi yang mengikat kedua negara kita,” papar dia.
Lopez Obrador menegaskan kembali bahwa dia tidak akan mengakui pemenang pemilu AS sampai sengketa hukum selesai. Dia menegaskan tidak punya masalah dengan Biden.
(sya)