Sekjen PBB Serukan Resolusi Damai di Ethiopia
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB , Antonio Guterres, menyerukan penurunan ketegangan di Ethiopia utara di mana pertempuran meletus antara pasukan federal dan pasukan di wilayah Tigray.
Ketegangan berkepanjangan meletus menjadi konflik bersenjata minggu ini antara Addis Ababa dan wilayah Tigray, yang para pemimpinnya secara efektif memerintah negara itu selama tiga dekade sampai Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa.
"Saya sangat khawatir atas situasi di wilayah Tigray di Ethiopia. Stabilitas Ethiopia penting untuk seluruh wilayah Tanduk Afrika," tulis Guterres di Twitter.
"Saya menyerukan penurunan segera ketegangan dan resolusi damai untuk sengketa tersebut," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Jumat (6/11/2020).
Abiy, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu, pada Rabu lalu mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan operasi militer di Tigray sebagai respon atas "serangan" oleh partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), di sebuah kamp militer di sana.(Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia )
"Negara kami telah memasuki perang yang tidak diantisipasi. Perang ini memalukan, tidak masuk akal," kata wakil kepala angkatan darat Ethiopia Berhanu Jula pada konferensi pers Kamis kemarin.
TPLF menyangkal serangan itu terjadi dan menuduh Abiy mengarang cerita untuk membenarkan pengerahan militer terhadap partai tersebut.
Presiden Tigray Debretsion Gebremichael mengatakan bahwa pertempuran sedang terjadi di Tigray barat, dan bahwa pasukan federal berkumpul di perbatasan di wilayah tetangga Amhara dan Afar.
Satu sumber diplomatik mengatakan kemungkinan ada korban di kedua belah pihak setelah pertempuran hebat dan tembakan artileri Kamis di salah satu jalan utama yang menghubungkan Tigray ke wilayah tetangga Amhara.
Ketegangan berkepanjangan meletus menjadi konflik bersenjata minggu ini antara Addis Ababa dan wilayah Tigray, yang para pemimpinnya secara efektif memerintah negara itu selama tiga dekade sampai Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa.
"Saya sangat khawatir atas situasi di wilayah Tigray di Ethiopia. Stabilitas Ethiopia penting untuk seluruh wilayah Tanduk Afrika," tulis Guterres di Twitter.
"Saya menyerukan penurunan segera ketegangan dan resolusi damai untuk sengketa tersebut," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Jumat (6/11/2020).
Abiy, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu, pada Rabu lalu mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan operasi militer di Tigray sebagai respon atas "serangan" oleh partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), di sebuah kamp militer di sana.(Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia )
"Negara kami telah memasuki perang yang tidak diantisipasi. Perang ini memalukan, tidak masuk akal," kata wakil kepala angkatan darat Ethiopia Berhanu Jula pada konferensi pers Kamis kemarin.
TPLF menyangkal serangan itu terjadi dan menuduh Abiy mengarang cerita untuk membenarkan pengerahan militer terhadap partai tersebut.
Presiden Tigray Debretsion Gebremichael mengatakan bahwa pertempuran sedang terjadi di Tigray barat, dan bahwa pasukan federal berkumpul di perbatasan di wilayah tetangga Amhara dan Afar.
Satu sumber diplomatik mengatakan kemungkinan ada korban di kedua belah pihak setelah pertempuran hebat dan tembakan artileri Kamis di salah satu jalan utama yang menghubungkan Tigray ke wilayah tetangga Amhara.