Ogah Pakai Masker, Maskapai AS 'Blacklist' 460 Penumpang
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) , Delta Airlines, menempatkan 460 penumpang dalam daftar larangan terbang karena menolak memakai masker . Hal itu diumumkan kepada karyawannya pada tengah pekan ini .
“Mengenakan masker adalah salah satu tindakan paling sederhana dan efektif yang dapat kami lakukan untuk mengurangi transmisi (virus), itulah sebabnya Delta telah lama membutuhkannya untuk pelanggan dan karyawan kami,” kata CEO Delta Ed Bastian dalam sebuah surat kepada staf seperti dilansir dari New York Post, Minggu (25/10/2020).
Dengan terjadinya kembali lonjakan dalam kasus Covid-19 di AS dan ketika cuaca semakin dingin, Bastian mengingatkan karyawannya bahwa menghentikan penyebaran virus penting untuk kembali ke keadaan normal.
"Dengan bulan-bulan cuaca dingin yang mendekat, menghentikan penyebaran akan sangat penting untuk pemulihan kami dari pandemi dan Delta kembali ke pertumbuhan dan kepemimpinan dalam industri kami," tulisnya.(Baca juga: Asia Jadi Regional Kedua dengan Jumlah Kasus Covid-19 Tembus 10 Juta )
Delta juga mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penjualan tiket kursi tengah di tahun baru berdasarkan sentimen konsumen dan kepercayaan dalam perjalanan udara.
Industri penerbangan telah mengalami pukulan hebat selama pandemi Covid-19, memaksa banyak perusahaan penerbangan untuk mulai merumahkan para pekerjanya. Awal bulan ini, Delta melaporkan kerugian pendapatan sebesar USD5,38 miliar.
AS hingga saat ini masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Dinukil dari situs pemantau online, Worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 8.827.932 dengan total kematian mencapai 230.068. (Baca juga: Susul Spanyol, Kasus Covid-19 di Prancis Tembus 1 Juta )
AS mencatat rekor positif Covid-19 dalam satu hari di mana lebih dari 84.000 kasus dikonfirmasi pada hari Jumat, menurut penghitungan Reuters. Lonjakan infeksi melanda negara bagian Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin.
“Mengenakan masker adalah salah satu tindakan paling sederhana dan efektif yang dapat kami lakukan untuk mengurangi transmisi (virus), itulah sebabnya Delta telah lama membutuhkannya untuk pelanggan dan karyawan kami,” kata CEO Delta Ed Bastian dalam sebuah surat kepada staf seperti dilansir dari New York Post, Minggu (25/10/2020).
Dengan terjadinya kembali lonjakan dalam kasus Covid-19 di AS dan ketika cuaca semakin dingin, Bastian mengingatkan karyawannya bahwa menghentikan penyebaran virus penting untuk kembali ke keadaan normal.
"Dengan bulan-bulan cuaca dingin yang mendekat, menghentikan penyebaran akan sangat penting untuk pemulihan kami dari pandemi dan Delta kembali ke pertumbuhan dan kepemimpinan dalam industri kami," tulisnya.(Baca juga: Asia Jadi Regional Kedua dengan Jumlah Kasus Covid-19 Tembus 10 Juta )
Delta juga mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penjualan tiket kursi tengah di tahun baru berdasarkan sentimen konsumen dan kepercayaan dalam perjalanan udara.
Industri penerbangan telah mengalami pukulan hebat selama pandemi Covid-19, memaksa banyak perusahaan penerbangan untuk mulai merumahkan para pekerjanya. Awal bulan ini, Delta melaporkan kerugian pendapatan sebesar USD5,38 miliar.
AS hingga saat ini masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Dinukil dari situs pemantau online, Worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 8.827.932 dengan total kematian mencapai 230.068. (Baca juga: Susul Spanyol, Kasus Covid-19 di Prancis Tembus 1 Juta )
AS mencatat rekor positif Covid-19 dalam satu hari di mana lebih dari 84.000 kasus dikonfirmasi pada hari Jumat, menurut penghitungan Reuters. Lonjakan infeksi melanda negara bagian Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin.
(ber)