Investigasi Hubungan Trump-Rusia, Eks Bos FBI Akui Lakukan Kesalahan 'Memalukan'

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 02:34 WIB
loading...
A A A
Sementara itu , Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe, baru-baru ini mengirim surat kepada Komite Kehakiman Senat di mana dia mengatakan bahwa pada tahun 2016, intelijen Rusia mengirim informasi kepada para pejabat AS bahwa Hillary Clinton telah memberi lampu hijau untuk sebuah proposal menjelekkan Donald Trump dengan mengaduk-aduk skandal yang mengklaim gangguan oleh layanan keamanan Rusia.(Baca juga: Iran dan Israel, Alasan Negara Teluk Berharap Trump Terpilih Kembali )

Mengomentari surat itu, Comey berkata:

"Saya tidak cukup memahami surat Ratcliffe untuk mengomentarinya. Itu membingungkan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang dia lakukan".

Kesaksian Comey datang hampir sebulan sebelum pemilu presiden mendatang. Selama empat tahun terakhir, pemerintahan Trump telah berurusan dengan tuduhan dari Partai Demokrat bahwa kampanye Trump berkolusi dengan Rusia untuk memenangkan pemilu 2016. Trump pun telah berulang kali menepis tuduhan itu, menyebutnya sebagai perburuan penyihir yang dirancang untuk merusak kepresidenannya.

Pada 2017, Trump memecat Comey setelah FBI memutuskan untuk menyelidiki tuduhan Partai Demokrat. Pemecatan tersebut mendorong Departemen Kehakiman AS untuk membuka penyelidikan independen atas masalah tersebut. Penyelidikan itu dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller, yang laporannya tidak menemukan bukti bahwa kampanye Trump telah berkolusi dengan Kremlin, meskipun laporan itu tidak lantas membebaskan Trump.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0874 seconds (0.1#10.140)