Investigasi Hubungan Trump-Rusia, Eks Bos FBI Akui Lakukan Kesalahan 'Memalukan'
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sudah tiga tahun sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat James Comey sebagai Direktur FBI, tetapi tindakan badan itu dan penyelidikan yang terjadi di bawah kepemimpinannya telah mengganggu pemerintahan Trump tanpa akhir.
Comey mengakui bahwa biro tersebut membuat kesalahan yang "memalukan" dan "mengkhawatirkan" ketika memperoleh surat perintah pengadilan untuk memata-matai mantan asisten Donald Trump, Carter Page. Meski begitu ia tetap membela penyelidikan FBI pada tahun 2016 atas dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia .
"Ini adalah investigasi yang diprediksikan dengan tepat, dan itu harus dibuka, dan - pada dasarnya - dilakukan dengan cara yang benar," kata Comey kepada Komite Kehakiman Senat AS seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (2/10/2020).(Baca juga: Trump Dikritik karena Tak Kutuk Supremasi Kulit Putih saat Debat Capres AS )
Namun, mengomentari laporan Horowitz tentang penyelidikan Trump-Rusia yang dipimpin FBI, yang merinci kelalaian dan kesalahan yang signifikan dalam cara biro memimpin penyelidikan, Comey dengan tegas mengatakan:
"Ini mencerminkan saya sepenuhnya, dan itu adalah tanggung jawab saya. Saya tidak ingin mengabaikan tanggung jawab."
Pada saat yang sama, pria 59 tahun itu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa FBI dan karyawannya melakukan hal-hal buruk dengan sengaja, merujuk pada pengacara FBI yang memalsukan email untuk mendukung pengawasan badan itu terhadap mantan penasihat kampanye Donald Trump, Page Carter.
Ketua Komite Kehakiman Senat AS, Lindsey Graham mengatakan, kelalaian dan kesalahan yang dibuat oleh FBI ketika sedang menyelidiki dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia "tidak acak", tetapi berorientasi pada politik.
"Mereka mencoba menjatuhkan presiden," kata Graham dalam sidang.
"Yang paling mengejutkan saya adalah bahwa Direktur FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan ini, yang melibatkan presiden yang sedang menjabat, sama sekali tidak tahu apa-apa tentang informasi yang diperoleh agensinya untuk menimbulkan kecurigaan atas dokumen tersebut," tuturnya lagi.
Untuk pernyataan itu, Comey menjawab bahwa jika ia menyadari kesalahan tersebut, dirinya tidak akan menyetujui pengawasan terhadap penasihat Trump.
Comey mengakui bahwa biro tersebut membuat kesalahan yang "memalukan" dan "mengkhawatirkan" ketika memperoleh surat perintah pengadilan untuk memata-matai mantan asisten Donald Trump, Carter Page. Meski begitu ia tetap membela penyelidikan FBI pada tahun 2016 atas dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia .
"Ini adalah investigasi yang diprediksikan dengan tepat, dan itu harus dibuka, dan - pada dasarnya - dilakukan dengan cara yang benar," kata Comey kepada Komite Kehakiman Senat AS seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (2/10/2020).(Baca juga: Trump Dikritik karena Tak Kutuk Supremasi Kulit Putih saat Debat Capres AS )
Namun, mengomentari laporan Horowitz tentang penyelidikan Trump-Rusia yang dipimpin FBI, yang merinci kelalaian dan kesalahan yang signifikan dalam cara biro memimpin penyelidikan, Comey dengan tegas mengatakan:
"Ini mencerminkan saya sepenuhnya, dan itu adalah tanggung jawab saya. Saya tidak ingin mengabaikan tanggung jawab."
Pada saat yang sama, pria 59 tahun itu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa FBI dan karyawannya melakukan hal-hal buruk dengan sengaja, merujuk pada pengacara FBI yang memalsukan email untuk mendukung pengawasan badan itu terhadap mantan penasihat kampanye Donald Trump, Page Carter.
Ketua Komite Kehakiman Senat AS, Lindsey Graham mengatakan, kelalaian dan kesalahan yang dibuat oleh FBI ketika sedang menyelidiki dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia "tidak acak", tetapi berorientasi pada politik.
"Mereka mencoba menjatuhkan presiden," kata Graham dalam sidang.
"Yang paling mengejutkan saya adalah bahwa Direktur FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan ini, yang melibatkan presiden yang sedang menjabat, sama sekali tidak tahu apa-apa tentang informasi yang diperoleh agensinya untuk menimbulkan kecurigaan atas dokumen tersebut," tuturnya lagi.
Untuk pernyataan itu, Comey menjawab bahwa jika ia menyadari kesalahan tersebut, dirinya tidak akan menyetujui pengawasan terhadap penasihat Trump.