Trump Dikritik karena Tak Kutuk Supremasi Kulit Putih saat Debat Capres AS

Kamis, 01 Oktober 2020 - 16:24 WIB
loading...
A A A
"Donald Trump telah menjadikan Proud Boys sebagai nama rumah tangga. Dialah yang membunuh pinggiran kota....dan kota-kota, pedesaan," tulis pengguna akun Twitter @TeaPainUSA.

Selama debat, yang penuh dengan aksi saling hujat dan banyak interupsi saat moderator Chris Wallace dari Fox News berjuang untuk mengendalikan kekacauan, Trump gagal mengutuk supremasi kulit putih dan mengatakan kepada kelompok Proud Boys, sebuah organisasi sayap kanan neo-fasis untuk "stand back dan stand by".

"The Proud Boys, stand back dan stand by," kata Trump selama debat. "Tapi saya akan memberi tahu Anda apa, saya akan memberi tahu Anda apa; seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan (sayap) kiri, karena ini bukan masalah sayap kanan."

Trump telah menghadapi reaksi keras yang meluas, termasuk dari sesama politisi Partai Republik, karena menolak mengutuk supremasi kulit putih dalam debat hari Selasa. Namun, ketika ditanyai oleh wartawan tentang masalah tersebut pada hari Rabu, Trump mengklarifikasi bahwa dia tidak terbiasa dengan Proud Boys, dan bahwa kelompok tersebut harus "stand back dan membiarkan penegak hukum melakukan pekerjaan mereka".

Pada hari Rabu, Senator Mitt Romney mengatakan bahwa "tentu saja" Trump seharusnya dengan jelas mengutuk supremasi kulit putih. Senator Mike Rounds juga mengatakan kepada wartawan Rabu bahwa dia berharap lebih banyak kejelasan dari Trump tentang topik rasial.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)