Trump Dikritik karena Tak Kutuk Supremasi Kulit Putih saat Debat Capres AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Debat perdana calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Joe Biden telah membuat para warga Amerika berniat pindah kewarganegaraan menjadi warga Kanada. Sikap Trump yang gagal mengutuk kelompok supremasi kulit putih menjadi salah satu penyebabnya.
Mereka ingin pindah setelah debat capres berlangsung kacau dan dipenuhi caci maki antarkedua capres. Pemilihan presiden (pilpres) AS akan digelar 3 November 2020, di mana capres petahana dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden. (Baca: Melonjak, Warga AS Berburu Cara Pindah ke Kanada Pascadebat Capres )
Menurut Google Trends, pencarian Google tentang cara mengajukan kewarganegaraan Kanada dan pindah ke Kanada secara drastis melonjak setelah konfrontasi kacau antara Trump dan Biden pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu (30/9/2020) pagi WIB.
Menurut Google, pertanyaan tentang "cara mengajukan permohonan kewarganegaraan Kanada" melonjak pada pukul 22.32 waktu Amerika pada Selasa malam atau sekitar satu jam setelah debat capres dimulai.
Pada pukul 04.24 pagi pada hari Rabu waktu Amerika, frekuensi query yang sama melonjak. Pencarian Google paling populer di Massachusetts, diikuti oleh Michigan, Illinois, New York dan Pennsylvania.
Query penelusuran lainnya, termasuk "cara pindah ke Kanada" dan "pindah ke Kanada" juga mengalami lonjakan besar selama debat hari Selasa. Penelusuran "cara pindah ke Kanada" melonjak pada pukul 22.48 malam waktu setempat. Sedangkan query "pindah ke Kanada" juga melonjak pada pukul 22.48 malam dan sekali lagi melonak pada pukul 07.12 pagi keesokan harinya.
Meskipun penelusuran "pindah ke Kanada" paling populer di negara bagian Wyoming, Vermont, Oregon, Colorado, dan Washington, penelusuran "cara pindah ke Kanada" paling populer di negara bagian Oregon, Wyoming, Washington, Colorado dan Vermont. (Baca juga: Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Trump Badut, Rasis dan Anak Anjingnya Putin )
Banyak pengguna Twitter juga mengungkapkan keinginan mereka untuk pindah ke Kanada setelah debat capres hari Selasa.
Tanda pagar (tagar) "#TrumpIsARacist" juga menjadi trending di Twitter pada hari Rabu.
“Joe Biden dengan jelas dan ringkas mengecam supremasi kulit putih. Mengapa sangat mudah bagi Joe dan sangat sulit bagi @realDonaldTrump? ” tulis seorang pengguna aku Twiter @TimHannan.
"Donald Trump telah menjadikan Proud Boys sebagai nama rumah tangga. Dialah yang membunuh pinggiran kota....dan kota-kota, pedesaan," tulis pengguna akun Twitter @TeaPainUSA.
Selama debat, yang penuh dengan aksi saling hujat dan banyak interupsi saat moderator Chris Wallace dari Fox News berjuang untuk mengendalikan kekacauan, Trump gagal mengutuk supremasi kulit putih dan mengatakan kepada kelompok Proud Boys, sebuah organisasi sayap kanan neo-fasis untuk "stand back dan stand by".
"The Proud Boys, stand back dan stand by," kata Trump selama debat. "Tapi saya akan memberi tahu Anda apa, saya akan memberi tahu Anda apa; seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan (sayap) kiri, karena ini bukan masalah sayap kanan."
Trump telah menghadapi reaksi keras yang meluas, termasuk dari sesama politisi Partai Republik, karena menolak mengutuk supremasi kulit putih dalam debat hari Selasa. Namun, ketika ditanyai oleh wartawan tentang masalah tersebut pada hari Rabu, Trump mengklarifikasi bahwa dia tidak terbiasa dengan Proud Boys, dan bahwa kelompok tersebut harus "stand back dan membiarkan penegak hukum melakukan pekerjaan mereka".
Pada hari Rabu, Senator Mitt Romney mengatakan bahwa "tentu saja" Trump seharusnya dengan jelas mengutuk supremasi kulit putih. Senator Mike Rounds juga mengatakan kepada wartawan Rabu bahwa dia berharap lebih banyak kejelasan dari Trump tentang topik rasial.
Mereka ingin pindah setelah debat capres berlangsung kacau dan dipenuhi caci maki antarkedua capres. Pemilihan presiden (pilpres) AS akan digelar 3 November 2020, di mana capres petahana dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden. (Baca: Melonjak, Warga AS Berburu Cara Pindah ke Kanada Pascadebat Capres )
Menurut Google Trends, pencarian Google tentang cara mengajukan kewarganegaraan Kanada dan pindah ke Kanada secara drastis melonjak setelah konfrontasi kacau antara Trump dan Biden pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu (30/9/2020) pagi WIB.
Menurut Google, pertanyaan tentang "cara mengajukan permohonan kewarganegaraan Kanada" melonjak pada pukul 22.32 waktu Amerika pada Selasa malam atau sekitar satu jam setelah debat capres dimulai.
Pada pukul 04.24 pagi pada hari Rabu waktu Amerika, frekuensi query yang sama melonjak. Pencarian Google paling populer di Massachusetts, diikuti oleh Michigan, Illinois, New York dan Pennsylvania.
Query penelusuran lainnya, termasuk "cara pindah ke Kanada" dan "pindah ke Kanada" juga mengalami lonjakan besar selama debat hari Selasa. Penelusuran "cara pindah ke Kanada" melonjak pada pukul 22.48 malam waktu setempat. Sedangkan query "pindah ke Kanada" juga melonjak pada pukul 22.48 malam dan sekali lagi melonak pada pukul 07.12 pagi keesokan harinya.
Meskipun penelusuran "pindah ke Kanada" paling populer di negara bagian Wyoming, Vermont, Oregon, Colorado, dan Washington, penelusuran "cara pindah ke Kanada" paling populer di negara bagian Oregon, Wyoming, Washington, Colorado dan Vermont. (Baca juga: Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Trump Badut, Rasis dan Anak Anjingnya Putin )
Banyak pengguna Twitter juga mengungkapkan keinginan mereka untuk pindah ke Kanada setelah debat capres hari Selasa.
Tanda pagar (tagar) "#TrumpIsARacist" juga menjadi trending di Twitter pada hari Rabu.
“Joe Biden dengan jelas dan ringkas mengecam supremasi kulit putih. Mengapa sangat mudah bagi Joe dan sangat sulit bagi @realDonaldTrump? ” tulis seorang pengguna aku Twiter @TimHannan.
"Donald Trump telah menjadikan Proud Boys sebagai nama rumah tangga. Dialah yang membunuh pinggiran kota....dan kota-kota, pedesaan," tulis pengguna akun Twitter @TeaPainUSA.
Selama debat, yang penuh dengan aksi saling hujat dan banyak interupsi saat moderator Chris Wallace dari Fox News berjuang untuk mengendalikan kekacauan, Trump gagal mengutuk supremasi kulit putih dan mengatakan kepada kelompok Proud Boys, sebuah organisasi sayap kanan neo-fasis untuk "stand back dan stand by".
"The Proud Boys, stand back dan stand by," kata Trump selama debat. "Tapi saya akan memberi tahu Anda apa, saya akan memberi tahu Anda apa; seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan (sayap) kiri, karena ini bukan masalah sayap kanan."
Trump telah menghadapi reaksi keras yang meluas, termasuk dari sesama politisi Partai Republik, karena menolak mengutuk supremasi kulit putih dalam debat hari Selasa. Namun, ketika ditanyai oleh wartawan tentang masalah tersebut pada hari Rabu, Trump mengklarifikasi bahwa dia tidak terbiasa dengan Proud Boys, dan bahwa kelompok tersebut harus "stand back dan membiarkan penegak hukum melakukan pekerjaan mereka".
Pada hari Rabu, Senator Mitt Romney mengatakan bahwa "tentu saja" Trump seharusnya dengan jelas mengutuk supremasi kulit putih. Senator Mike Rounds juga mengatakan kepada wartawan Rabu bahwa dia berharap lebih banyak kejelasan dari Trump tentang topik rasial.
(min)