Lembaga Think Tank Australia: China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang

Jum'at, 25 September 2020 - 20:03 WIB
loading...
Lembaga Think Tank Australia:...
Salah satu masjid di Xinjiang, China. Foto/REUTERS
A A A
SYDNEY - Sebuah kelompok think tank Australia melaporkan otoritas terkait di China telah menghancurkan atau pun merusak ribuan masjid di Xinjiang hanya dalam tempo tiga tahun. Jumlah masjid yang tersisa di wilayah itu kini jauh lebih sedikit daripada kapan pun sejak Revolusi Kebudayaan.

Laporan oleh kelompok think tank bernama Australian Strategic Policy Institute (ASPI) tersebut menggunakan citra satelit dan pelaporan di lapangan untuk memetakan pembangunan kamp tahanan yang ekstensif dan berkelanjutan serta perusakan situs budaya dan agama di Xinjiang, barat laut China. (Baca: China Paksa Orang-orang Tibet Masuk Kamp Kerja Paksa Mirip di Xinjiang )

ASPI mengatakan pemerintah China mengklaim bahwa ada lebih dari 24.000 masjid di Xinjiang dan berkomitmen untuk melindungi dan menghormati keyakinan agama tidak didukung oleh temuan tersebut. Laporan ASPI memperkirakan bahwa kurang dari 15.000 masjid tetap berdiri, dengan lebih dari setengahnya rusak sampai batas tertentu.

"Ini adalah angka terendah sejak Revolusi Kebudayaan, ketika kurang dari 3.000 masjid tersisa," bunyi laporan ASPI, Jumat (25/9/2020) yang dilansir The Guardian. (Baca: Ada Video Dugaan Penyiksaan Muslim Uighur, China Masih Berkelit )

Ditemukan sekitar dua pertiga masjid di daerah itu terdampak, dan sekitar 50 persen situs budaya yang dilindungi telah rusak atau hancur, termasuk penghancuran total Ordam mazar (tempat suci), sebuah situs kuno ziarah yang berasal dari abad ke-10.

Sejak 2017, lanjut laporan ASPI, diperkirakan 30 persen masjid telah dihancurkan, dan 30 persen lainnya rusak, termasuk penghapusan fitur arsitektur seperti menara atau kubah.

Sebagian besar situs tetap sebagai lahan kosong, yang lain diubah menjadi jalan dan tempat parkir mobil atau diubah untuk keperluan pertanian. (Baca: Li Meng Yan Janjikan Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Partai Komunis China )

Beberapa diratakan dengan tanah dan dibangun kembali dengan ukuran lebih kecil dari ukuran sebelumnya, termasuk Masjid Agung Kashgar, dibangun pada tahun 1540 dan diberikan perlindungan bersejarah tingkat tertinggi kedua oleh otoritas China.

Daerah yang menerima banyak wisatawan, termasuk Ibu Kota Xinjiang; Urumqi, dan kota Kashgar memiliki sedikit kerusakan yang tercatat. Namun, ASPI mengatakan laporan dari pengunjung ke kota-kota tersebut menunjukkan mayoritas masjid digembok atau telah diubah untuk fungsi yang lain.

ASPI mengatakan pihaknya membandingkan citra satelit baru-baru ini dengan koordinat yang tepat dari lebih dari 900 situs keagamaan yang terdaftar secara resmi yang dicatat sebelum penumpasan tahun 2017, kemudian menggunakan metodologi berbasis sampel untuk membuat "perkiraan yang kuat secara statistik" dengan referensi silang dengan data sensus. (Baca: Ahli Virus China Melarikan Diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)