Li Meng Yan Janjikan Bukti Covid Dibuat di Lab Militer Partai Komunis China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dr Li Meng Yan , ilmuwan China yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS), pernah membuat heboh dunia ketika mengklaim virus corona baru ( Covid-19 ) dibuat di laboratorium Partai Komunis China. Kali ini, dia muncul di televisi dengan berjanji untuk menerbitkan bukti atas klaimnya tersebut.
Li, ahli virus China yang berbasis di Hong Kong, sebelumnya mendukung klaim bahwa Beijing mencoba membungkam siapa pun yang berusaha meningkatkan kewaspadaan ketika virus itu pertama kali muncul di Wuhan tahun 2019. (Baca: Ilmuwan China Lari ke AS: Covid-19 Dibuat di Lab Partai Komunis )
Ilmuwan perempuan ini melarikan diri ke AS pada akhir April. Dia berbicara ke publik bahwa dia harus meninggalkan Hong Kong karena dia tahu bagaimana China memperlakukan whistleblower.
Dari tahap awal pandemi, muncul laporan tentang dokter yang ditahan setelah mencoba memperingatkan orang lain tentang virus di media sosial.
Perlengkapan para jurnalis juga disita setelah mencoba untuk melaporkan masalah tersebut. (Baca: Ahli Virus China Melarikan Diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )
Li, mantan spesialis di Hong Kong’s School of Public Health, mengatakan atasannya pertama kali memintanya untuk menyelidiki virus "mirip SARS" baru di Wuhan pada 31 Desember 2019. Namun, upayanya kemudian terhenti.
Dia mengaku melaporkan kembali bahwa kasus virus itu meningkat secara eksponensial. Namun, dia diberitahu untuk "tetap diam dan hati-hati".
"'Kami akan mendapat masalah dan kami akan menghilang'," kata Li mengutip peringatan supervisornya.
Dia juga mendukung klaim bahwa virus tersebut tidak berasal dari pasar daging di Wuhan—dan dianggap secara luas—, tetapi berasal dari sebuah lembaga virologi di kota tersebut.
Berbicara di acara televisi Inggris "Loose Women" dari lokasi yang dirahasiakan pada hari Jumat, Li berkata; "Itu berasal dari laboratorium di Wuhan." (Baca: Xi Jinping: China Lulus Ujian Virus Corona yang Luar Biasa dan Bersejarah )
Li, ahli virus China yang berbasis di Hong Kong, sebelumnya mendukung klaim bahwa Beijing mencoba membungkam siapa pun yang berusaha meningkatkan kewaspadaan ketika virus itu pertama kali muncul di Wuhan tahun 2019. (Baca: Ilmuwan China Lari ke AS: Covid-19 Dibuat di Lab Partai Komunis )
Ilmuwan perempuan ini melarikan diri ke AS pada akhir April. Dia berbicara ke publik bahwa dia harus meninggalkan Hong Kong karena dia tahu bagaimana China memperlakukan whistleblower.
Dari tahap awal pandemi, muncul laporan tentang dokter yang ditahan setelah mencoba memperingatkan orang lain tentang virus di media sosial.
Perlengkapan para jurnalis juga disita setelah mencoba untuk melaporkan masalah tersebut. (Baca: Ahli Virus China Melarikan Diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )
Li, mantan spesialis di Hong Kong’s School of Public Health, mengatakan atasannya pertama kali memintanya untuk menyelidiki virus "mirip SARS" baru di Wuhan pada 31 Desember 2019. Namun, upayanya kemudian terhenti.
Dia mengaku melaporkan kembali bahwa kasus virus itu meningkat secara eksponensial. Namun, dia diberitahu untuk "tetap diam dan hati-hati".
"'Kami akan mendapat masalah dan kami akan menghilang'," kata Li mengutip peringatan supervisornya.
Dia juga mendukung klaim bahwa virus tersebut tidak berasal dari pasar daging di Wuhan—dan dianggap secara luas—, tetapi berasal dari sebuah lembaga virologi di kota tersebut.
Berbicara di acara televisi Inggris "Loose Women" dari lokasi yang dirahasiakan pada hari Jumat, Li berkata; "Itu berasal dari laboratorium di Wuhan." (Baca: Xi Jinping: China Lulus Ujian Virus Corona yang Luar Biasa dan Bersejarah )