Ada Video Dugaan Penyiksaan Muslim Uighur, China Masih Berkelit
loading...
A
A
A
LONDON - China dibuat malu setelah Duta Besar-nya untuk Inggris dibuat terpojok dalam wawancara televisi dan dipaksa untuk mengomentari video dugaan penyiksaan terhadap kelompok minoritas Muslim Uighur .
Duta Besar Liu Xiaoming diwawancarai oleh BBC pada hari Minggu waktu Inggris. Wartawan kawakan Andrew Marr "memanggang" sang dubes tentang tindakan China terhadap kelompok entik Uighur di Xinjiang.
China selama ini dilaporkan telah menargetkan kelompok Muslim Uighur dan kelompok minoritas lain secara sistematis, termasuk memenjarakan mereka secara massal di kamp-kamp pendidikan ulang yang oleh Beijing digambarkan sebagai "pusat pelatihan kejuruan". Para aktivis menyebut kamp-kamp itu menjadi tempat penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Marr mengkonfrontasi Liu dengan rekaman drone yang diambil dari atas Xinjiang. Rekaman video itu menunjukkan para tahanan yang ditutup matanya dan diborgol ditahan di stasiun kereta.
Video tersebut telah diverifikasi oleh Nathan Ruser, pakar dari Australian Strategic Policy Institute. Ketika video itu muncul tahun lalu, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyebutnya "sangat mengganggu".
Marr juga menggambarkan rekaman itu sebagai video yang "sangat mengganggu". Selain ditutup matanya, para tahanan juga dicukur kepalanya. (Baca: China Dilaporkan Berlakukan Wajib Aborsi untuk Muslim Uighur )
Berikut rentetan wawancara ketika diplomat China yang terpojok oleh rekaman video itu masih berkelit.
Marr: "Bisakah Anda memberi tahu kami apa yang terjadi di sini?".
Liu: “Saya tidak bisa melihat pemandangan ini. Ini bukan pertama kalinya Anda menunjukkan kepada saya. Saya masih ingat tahun lalu, Anda telah menunjukkan kepada saya apa yang terjadi di Xinjiang. Biarkan saya memberi tahu Anda ini. Xinjiang, apakah Anda pernah ke Xinjiang sendiri?"
Marr: "Tidak, saya tidak pernah."
Duta Besar Liu Xiaoming diwawancarai oleh BBC pada hari Minggu waktu Inggris. Wartawan kawakan Andrew Marr "memanggang" sang dubes tentang tindakan China terhadap kelompok entik Uighur di Xinjiang.
China selama ini dilaporkan telah menargetkan kelompok Muslim Uighur dan kelompok minoritas lain secara sistematis, termasuk memenjarakan mereka secara massal di kamp-kamp pendidikan ulang yang oleh Beijing digambarkan sebagai "pusat pelatihan kejuruan". Para aktivis menyebut kamp-kamp itu menjadi tempat penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Marr mengkonfrontasi Liu dengan rekaman drone yang diambil dari atas Xinjiang. Rekaman video itu menunjukkan para tahanan yang ditutup matanya dan diborgol ditahan di stasiun kereta.
Video tersebut telah diverifikasi oleh Nathan Ruser, pakar dari Australian Strategic Policy Institute. Ketika video itu muncul tahun lalu, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyebutnya "sangat mengganggu".
Marr juga menggambarkan rekaman itu sebagai video yang "sangat mengganggu". Selain ditutup matanya, para tahanan juga dicukur kepalanya. (Baca: China Dilaporkan Berlakukan Wajib Aborsi untuk Muslim Uighur )
Berikut rentetan wawancara ketika diplomat China yang terpojok oleh rekaman video itu masih berkelit.
Marr: "Bisakah Anda memberi tahu kami apa yang terjadi di sini?".
Liu: “Saya tidak bisa melihat pemandangan ini. Ini bukan pertama kalinya Anda menunjukkan kepada saya. Saya masih ingat tahun lalu, Anda telah menunjukkan kepada saya apa yang terjadi di Xinjiang. Biarkan saya memberi tahu Anda ini. Xinjiang, apakah Anda pernah ke Xinjiang sendiri?"
Marr: "Tidak, saya tidak pernah."