Mozambik Kutuk Eksekusi Wanita Telanjang yang Dituduh Milisi Al-Shabaab
loading...
A
A
A
Setelah peningkatan pemberontakan, yang berujung perebutan kota pelabuhan Mocimboa da Praia pada bulan Agustus, dan tanggapan pasukan keamanan, laporan dan video pemukulan atau pelanggaran militer lainnya menjadi semakin umum.
Amnesty International mengatakan sebagian besar pria, yang menembak wanita itu 36 kali, mengenakan seragam tentara Mozambik lengkap.
Pernyataan itu mengutip sumber militer setempat yang mengatakan mereka membunuhnya karena dia telah merapal mantra pada tentara, dan menolak untuk menunjukkan tempat persembunyian pemberontak.
Pekan lalu, kelompok hak asasi mengatakan telah memverifikasi video yang menunjukkan percobaan pemenggalan kepala, penyiksaan, pemotongan para tersangka pejuang oposisi dan kemungkinan eksekusi di luar hukum.
Pemerintah menepis tuduhan tersebut, dengan mengatakan pemberontak secara teratur menyamar sebagai tentara.(Baca juga: Milisi Al-Shabaab Serang Pangkalan Militer Somalia, 12 Tentara Tewas )
Peneliti Human Rights Watch, Zenaida Machado, menyerukan penyelidikan dan mengatakan tindakan seperti itu, jika dilakukan oleh tentara, menebarkan ketidakpercayaan pada penduduk dan memperkuat pemberontak.
"Orang-orang yang ketakutan seharusnya tidak lari dari pemberontak hanya untuk menemukan diri mereka dalam bahaya dari mereka yang seharusnya menjaga mereka tetap aman," katanya.
Amnesty International mengatakan sebagian besar pria, yang menembak wanita itu 36 kali, mengenakan seragam tentara Mozambik lengkap.
Pernyataan itu mengutip sumber militer setempat yang mengatakan mereka membunuhnya karena dia telah merapal mantra pada tentara, dan menolak untuk menunjukkan tempat persembunyian pemberontak.
Pekan lalu, kelompok hak asasi mengatakan telah memverifikasi video yang menunjukkan percobaan pemenggalan kepala, penyiksaan, pemotongan para tersangka pejuang oposisi dan kemungkinan eksekusi di luar hukum.
Pemerintah menepis tuduhan tersebut, dengan mengatakan pemberontak secara teratur menyamar sebagai tentara.(Baca juga: Milisi Al-Shabaab Serang Pangkalan Militer Somalia, 12 Tentara Tewas )
Peneliti Human Rights Watch, Zenaida Machado, menyerukan penyelidikan dan mengatakan tindakan seperti itu, jika dilakukan oleh tentara, menebarkan ketidakpercayaan pada penduduk dan memperkuat pemberontak.
"Orang-orang yang ketakutan seharusnya tidak lari dari pemberontak hanya untuk menemukan diri mereka dalam bahaya dari mereka yang seharusnya menjaga mereka tetap aman," katanya.
(ber)