Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel
loading...
A
A
A
Marks, 66, seorang perancang busana dan tas mewah yang berbasis di Palm Beach, Florida, adalah teman lama presiden AS dan merupakan anggota klub Mar-a-Lago eksklusif Trump di Florida sebelum dia ditunjuk sebagai duta besar pada 2018. (Baca: Cohen: Soleimani Tahu Dibunuh Mossad Bukan Mustahil )
Marks lahir dan besar di Afrika Selatan dan merupakan CEO dari firma desain Lana Marks Collections, yang melayani para selebriti. Terlahir sebagai Lana Banks, dia dibesarkan di kota Port Elizabeth, di mana keluarganya adalah anggota terkemuka dari komunitas Yahudi di kota itu.
Trump memerintahkan serangan pesawat tak berawak di Baghdad, Irak, pada 3 Januari yang menewaskan Soleimani. Pada saat itu, Trump mengatakan Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut tetapi pejabat Gedung Putih sejak itu memberikan pembenaran yang berbeda untuk pembunuhan tersebut, termasuk pencegahan.
Menanggapi serangan pesawat tak berawak itu, Iran menembakkan peluru kendali balistik ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS. Tidak ada korban yang dilaporkan pada saat itu, tetapi sejak itu terungkap bahwa puluhan tentara mengalami cedera otak akibat ledakan tersebut.
Laporan lain mengatakan bahwa Iran masih berusaha membalas dendam lebih lanjut dan sedang mempertimbangkan beberapa target, termasuk pembunuhan Marks.
Politico melaporkan Marks telah diberitahu tentang ancaman terhadapnya, yang dilaporkan melibatkan Kedutaan Besar Iran di Afrika Selatan.
Marks lahir dan besar di Afrika Selatan dan merupakan CEO dari firma desain Lana Marks Collections, yang melayani para selebriti. Terlahir sebagai Lana Banks, dia dibesarkan di kota Port Elizabeth, di mana keluarganya adalah anggota terkemuka dari komunitas Yahudi di kota itu.
Trump memerintahkan serangan pesawat tak berawak di Baghdad, Irak, pada 3 Januari yang menewaskan Soleimani. Pada saat itu, Trump mengatakan Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut tetapi pejabat Gedung Putih sejak itu memberikan pembenaran yang berbeda untuk pembunuhan tersebut, termasuk pencegahan.
Menanggapi serangan pesawat tak berawak itu, Iran menembakkan peluru kendali balistik ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS. Tidak ada korban yang dilaporkan pada saat itu, tetapi sejak itu terungkap bahwa puluhan tentara mengalami cedera otak akibat ledakan tersebut.
Laporan lain mengatakan bahwa Iran masih berusaha membalas dendam lebih lanjut dan sedang mempertimbangkan beberapa target, termasuk pembunuhan Marks.
Politico melaporkan Marks telah diberitahu tentang ancaman terhadapnya, yang dilaporkan melibatkan Kedutaan Besar Iran di Afrika Selatan.
(min)