Keluarga Desak China Bebaskan 12 Aktivis Hong Kong
loading...
A
A
A
HONG KONG - Keluarga dari 12 aktivis Hong Kong yang ditahan di laut oleh otoritas China menyerukan agar mereka dibebaskan dan dikembalikan ke wilayah itu. Pihak keluarga mengatakan hak-hak hukum mereka telah dilanggar.
Dua belas aktivis Hong kong ditahan oleh otoritas China ketika mereka mencoba melarikan diri dari kota itu dengan perahu ke Taiwan.(Baca juga: Polisi Hong Kong Tangkap 300 Demonstran )
Mengenakan topeng dan topi untuk melindungi identitas mereka saat menghadiri konferensi pers yang emosional,keluarga dari 12 aktivis itu mengatakan kerabat mereka harus diizinkan untuk bertemu dengan pengacara yang mereka sewa sendiri, bukan yang ditunjuk oleh otoritas China. Mereka juga mengatakan bahwa mereka harus diberikan obat-obatan yang dibutuhkan, diizinkan untuk menelepon keluarga mereka dan akhirnya diizinkan kembali ke Hong Kong.
Pihak keluarga juga meminta bantuan serta informasi tentang penderitaan mereka, didukung oleh beberapa politsi pro demokrasi Hong Kong.(Baca juga: Dua Legislator Pro Demokrasi Hong Kong Diciduk Polisi )
"Saya tidak dapat membayangkan skenario terburuk seperti apa," “Saya tidak dapat membayangkan skenario terburuk seperti apa,” kata seorang wanita bermarga Li, yang putranya Li Tsz-yin(29) termasuk di antara mereka yang ditahan di pusat penahanan di kota selatan Shenzhen seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Mereka mengatakan bahwa mereka masih tidak memiliki informasi tentang dakwaan yang dihadapi oleh kerabat mereka, dan pemerintah Hong Kong tidak memberikan bantuan yang konkret. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun adalah yang termuda yang ditahan.
Biro Penjaga Pantai China mengatakan dalam sebuah postingan di situs media sosialnya pada 27 Agustus bahwa mereka telah menangkap setidaknya 10 orang pada 23 Agustus setelah mencegat sebuah kapal di lepas pantai provinsi selatan Guangdong.
Media Hong Kong, mengutip sumber tak dikenal, mengatakan 12 orang itu menuju ke Taiwan untuk mengajukan suaka politik. Penangkapan mereka terjadi ketika para aktivis dan politisi lokal khawatir tindakan keras yang memburuk di bekas koloni Inggris itu karena undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan oleh Beijing pada Juli akan berlaku penuh.
Beberapa jam sebelum kemunculan pihak keluarga, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan bahwa AS sangat prihatin dengan para aktivis, mengatakan mereka telah ditolak untuk mengakses pengacara dan otoritas lokal tidak memberikan informasi apa pun tentang keselamatan mereka atau tuduhan terhadap mereka.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan awal pekan ini bahwa jika mereka ditangkap karena melanggar hukum China daratan maka mereka harus berurusan dengan hukum China daratan.
Dua belas aktivis Hong kong ditahan oleh otoritas China ketika mereka mencoba melarikan diri dari kota itu dengan perahu ke Taiwan.(Baca juga: Polisi Hong Kong Tangkap 300 Demonstran )
Mengenakan topeng dan topi untuk melindungi identitas mereka saat menghadiri konferensi pers yang emosional,keluarga dari 12 aktivis itu mengatakan kerabat mereka harus diizinkan untuk bertemu dengan pengacara yang mereka sewa sendiri, bukan yang ditunjuk oleh otoritas China. Mereka juga mengatakan bahwa mereka harus diberikan obat-obatan yang dibutuhkan, diizinkan untuk menelepon keluarga mereka dan akhirnya diizinkan kembali ke Hong Kong.
Pihak keluarga juga meminta bantuan serta informasi tentang penderitaan mereka, didukung oleh beberapa politsi pro demokrasi Hong Kong.(Baca juga: Dua Legislator Pro Demokrasi Hong Kong Diciduk Polisi )
"Saya tidak dapat membayangkan skenario terburuk seperti apa," “Saya tidak dapat membayangkan skenario terburuk seperti apa,” kata seorang wanita bermarga Li, yang putranya Li Tsz-yin(29) termasuk di antara mereka yang ditahan di pusat penahanan di kota selatan Shenzhen seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Mereka mengatakan bahwa mereka masih tidak memiliki informasi tentang dakwaan yang dihadapi oleh kerabat mereka, dan pemerintah Hong Kong tidak memberikan bantuan yang konkret. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun adalah yang termuda yang ditahan.
Biro Penjaga Pantai China mengatakan dalam sebuah postingan di situs media sosialnya pada 27 Agustus bahwa mereka telah menangkap setidaknya 10 orang pada 23 Agustus setelah mencegat sebuah kapal di lepas pantai provinsi selatan Guangdong.
Media Hong Kong, mengutip sumber tak dikenal, mengatakan 12 orang itu menuju ke Taiwan untuk mengajukan suaka politik. Penangkapan mereka terjadi ketika para aktivis dan politisi lokal khawatir tindakan keras yang memburuk di bekas koloni Inggris itu karena undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan oleh Beijing pada Juli akan berlaku penuh.
Beberapa jam sebelum kemunculan pihak keluarga, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan bahwa AS sangat prihatin dengan para aktivis, mengatakan mereka telah ditolak untuk mengakses pengacara dan otoritas lokal tidak memberikan informasi apa pun tentang keselamatan mereka atau tuduhan terhadap mereka.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan awal pekan ini bahwa jika mereka ditangkap karena melanggar hukum China daratan maka mereka harus berurusan dengan hukum China daratan.
(ber)