Hamas Kritik Kegagalan Liga Arab Kecam Kesepakatan UEA-Israel
loading...
A
A
A
GAZA CITY - Hamas mengkritik kegagalan Liga Arab mendukung draf resolusi Palestina yang mengecam kesepakatan normalisasi antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel .
Menurut Hamas, kegagalan Liga Arab menegaskan ditinggalkannya peran dan kewajiban terhadap Palestina dengan membenarkan kesepakatan dengan musuh, sementara pendudukan masih berlangsung dengan tekanannya.
Hamas menyatakan Liga Arab menutupi penguasa UEA meski pelanggaran Israel pada Palestina termasuk Yahudisasi Yerusalem, perpecahan Tepi Barat dengan pemukiman Yahudi ilegal, blokade diterapkan di Jalur Gaza, dan lainnya.
“Penolakan Liga Arab pada resolusi Palestina hanya dapat dijelaskan dengan menegaskan kembali pendudukan dengan menutupi untuk para penguasa Emirat dan jelas meninggalkan posisi Liga Arab di konferensi tingkat tinggi Beirut, yang muncul untuk menjamin hak Palestina sebelum normalisasi,” papar pernyataan Hamas.
Hamas meminta rakyat Arab untuk menekan pemerintah mereka agar mundur dari posisinya karena kesepakatan UEA dan Israel merusak hak rakyat Arab dan Palestina di kawasan.
Pada Rabu (9/9), Liga Arab menggelar pertemuan level menteri luar negeri (menlu) untuk membahas permintaan Palestina agar rapat darurat menolak kesepakatan normalisasi UEA dan Israel. (Baca Juga: Ini Senjata Terobosan AS Jika Perang dengan China di Laut China Selatan)
Namun permintaan Palestina itu ditolak oleh Bahrain. Pernyataan akhir pertemuan Liga Arab itu tidak mengecam normalisasi dengan Israel dan dan sebaliknya memperbarui komitmennya pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002, solusi dua negara, dan kepatuhan pada hukum internasional dan resolusi yang relevan dengan sengketa antara Palestina dan Israel. (Baca Infografis: Relawan Banyak yang Tumbang, Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan)
Pada 13 Agustus, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatna damai antara UEA dan Israel yang dimediasi Washington. (Lihat Video: Bayangan Putih Diduga Tuyul Terekam CCTV Warga)
Menurut Hamas, kegagalan Liga Arab menegaskan ditinggalkannya peran dan kewajiban terhadap Palestina dengan membenarkan kesepakatan dengan musuh, sementara pendudukan masih berlangsung dengan tekanannya.
Hamas menyatakan Liga Arab menutupi penguasa UEA meski pelanggaran Israel pada Palestina termasuk Yahudisasi Yerusalem, perpecahan Tepi Barat dengan pemukiman Yahudi ilegal, blokade diterapkan di Jalur Gaza, dan lainnya.
“Penolakan Liga Arab pada resolusi Palestina hanya dapat dijelaskan dengan menegaskan kembali pendudukan dengan menutupi untuk para penguasa Emirat dan jelas meninggalkan posisi Liga Arab di konferensi tingkat tinggi Beirut, yang muncul untuk menjamin hak Palestina sebelum normalisasi,” papar pernyataan Hamas.
Hamas meminta rakyat Arab untuk menekan pemerintah mereka agar mundur dari posisinya karena kesepakatan UEA dan Israel merusak hak rakyat Arab dan Palestina di kawasan.
Pada Rabu (9/9), Liga Arab menggelar pertemuan level menteri luar negeri (menlu) untuk membahas permintaan Palestina agar rapat darurat menolak kesepakatan normalisasi UEA dan Israel. (Baca Juga: Ini Senjata Terobosan AS Jika Perang dengan China di Laut China Selatan)
Namun permintaan Palestina itu ditolak oleh Bahrain. Pernyataan akhir pertemuan Liga Arab itu tidak mengecam normalisasi dengan Israel dan dan sebaliknya memperbarui komitmennya pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002, solusi dua negara, dan kepatuhan pada hukum internasional dan resolusi yang relevan dengan sengketa antara Palestina dan Israel. (Baca Infografis: Relawan Banyak yang Tumbang, Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan)
Pada 13 Agustus, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatna damai antara UEA dan Israel yang dimediasi Washington. (Lihat Video: Bayangan Putih Diduga Tuyul Terekam CCTV Warga)
(sya)