Trump 'Damaikan' Serbia-Kosovo, Dukungan untuk Israel Syaratnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Serbia dan Kosovo telah sepakat untuk menormalisasi hubungan ekonomi sebagai bagian dari pembicaraan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) . Kesepakatan itu juga mencakup pemindahan kedutaan Serbia di Israel ke Yerusalem, dan Israel serta Kosovo sepakat untuk saling mengakui.
Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump . Trump bahkan memuji kesepakatan itu, menyebutnya sebagai "terobosan besar" lebih dari satu dekade setelah Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008.
Setelah dua hari pertemuan dengan pejabat administrasi Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti setuju untuk bekerja sama dalam berbagai bidang ekonomi untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pengumuman itu memberi Trump kemenangan diplomatik menjelang pemilihan presiden pada November mendatang dan mendorong pemerintahannya untuk meningkatkan kedudukan internasional Israel.
"Saya senang mengumumkan komitmen yang benar-benar bersejarah," kata Trump di Oval Office, berdiri di samping kedua pemimpin, yang menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi.
"Serbia dan Kosovo masing-masing telah berkomitmen untuk normalisasi ekonomi," imbuhnya.
“Setelah sejarah yang penuh kekerasan dan tragis serta bertahun-tahun negosiasi yang gagal, pemerintahan saya mengusulkan cara baru untuk menjembatani perpecahan itu. Dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kedua negara mampu mencapai terobosan besar,” ujar Trump seperti dikutip dari AP, Sabtu (5/9/2020).(Baca juga: Majalah Atlantic: Trump Sebut Marinir AS yang Tewas dalam PD I Pecundang )
Trump mengatakan Serbia telah berkomitmen untuk membuka kantor komersial di Yerusalem bulan ini dan memindahkan kedutaannya di sana pada Juli.
Sementara Kosovo, negara berpenduduk mayoritas Muslim, belum pernah mengakui Israel dan Israel juga tidak pernah mengakui Kosovo.
Dalam pernyataan langka yang dikeluarkan setelah dimulainya hari Sabat Yahudi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada presiden Serbia karena telah memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Dia juga menegaskan bahwa Israel dan Kosovo akan menjalin hubungan diplomatik dan mengatakan Kosovo juga akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem.
"Kosovo akan menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang membuka kedutaan besar di Yerusalem," kata Netanyahu.
Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump . Trump bahkan memuji kesepakatan itu, menyebutnya sebagai "terobosan besar" lebih dari satu dekade setelah Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008.
Setelah dua hari pertemuan dengan pejabat administrasi Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti setuju untuk bekerja sama dalam berbagai bidang ekonomi untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pengumuman itu memberi Trump kemenangan diplomatik menjelang pemilihan presiden pada November mendatang dan mendorong pemerintahannya untuk meningkatkan kedudukan internasional Israel.
"Saya senang mengumumkan komitmen yang benar-benar bersejarah," kata Trump di Oval Office, berdiri di samping kedua pemimpin, yang menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi.
"Serbia dan Kosovo masing-masing telah berkomitmen untuk normalisasi ekonomi," imbuhnya.
“Setelah sejarah yang penuh kekerasan dan tragis serta bertahun-tahun negosiasi yang gagal, pemerintahan saya mengusulkan cara baru untuk menjembatani perpecahan itu. Dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kedua negara mampu mencapai terobosan besar,” ujar Trump seperti dikutip dari AP, Sabtu (5/9/2020).(Baca juga: Majalah Atlantic: Trump Sebut Marinir AS yang Tewas dalam PD I Pecundang )
Trump mengatakan Serbia telah berkomitmen untuk membuka kantor komersial di Yerusalem bulan ini dan memindahkan kedutaannya di sana pada Juli.
Sementara Kosovo, negara berpenduduk mayoritas Muslim, belum pernah mengakui Israel dan Israel juga tidak pernah mengakui Kosovo.
Dalam pernyataan langka yang dikeluarkan setelah dimulainya hari Sabat Yahudi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada presiden Serbia karena telah memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Dia juga menegaskan bahwa Israel dan Kosovo akan menjalin hubungan diplomatik dan mengatakan Kosovo juga akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem.
"Kosovo akan menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang membuka kedutaan besar di Yerusalem," kata Netanyahu.