Perbandingan Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia, Mana yang Lebih Korup?

Kamis, 20 Maret 2025 - 16:03 WIB
loading...
Perbandingan Tingkat...
Balon udara panas terbang di atas Danau Burley Griffin selama Canberra Balloon Spectacular tahunan di Canberra, Australia, 18 Maret 2025. Foto/Chu Chen/Xinhua
A A A
CANBERRA - Tingkat korupsi Indonesia vs Australia menarik diulas untuk melihat mana negara yang lebih korup. Mengingat korupsi sampai saat ini menjadi masalah serius yang sulit ditanggulangi negara.

Untuk memahami tingkat korupsi di berbagai negara, Transparency International merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) setiap tahun, yang menilai 180 negara berdasarkan persepsi korupsi di sektor publik menggunakan skala 0 hingga 100.

Skor 0 menunjukkan tingkat korupsi yang sangat tinggi, sementara skor 100 mencerminkan kondisi yang sepenuhnya bersih dari korupsi.

Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia


Pada tahun 2024, Indonesia mencatat skor IPK sebesar 37, naik dari 34 pada tahun sebelumnya, sehingga menempati peringkat ke-99 dari 180 negara yang disurvei.

Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, meskipun skor tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai perbandingan, Australia memperoleh skor IPK 77 pada tahun 2024, menempatkannya di peringkat ke-10 secara global.

Skor ini mencerminkan tingkat korupsi yang relatif rendah di sektor publik Australia, menandakan bahwa negara tersebut berhasil menjaga integritas dan transparansi dalam pemerintahan serta sektor publiknya.

Perbedaan skor yang signifikan antara Indonesia dan Australia dapat diatribusikan pada beberapa faktor. Australia dikenal memiliki kebebasan pers yang tinggi, akses luas terhadap informasi publik, standar integritas yang ketat bagi pejabat pemerintah, serta sistem peradilan yang independen.

Faktor-faktor ini berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kurang toleran terhadap praktik korupsi.

Sebaliknya, meskipun Indonesia telah menunjukkan peningkatan skor IPK, tantangan dalam pemberantasan korupsi masih signifikan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat korupsi di Indonesia antara lain kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran, lemahnya penegakan hukum, serta budaya nepotisme dan kolusi yang masih ada di beberapa sektor.

Peningkatan skor IPK Indonesia dari 34 menjadi 37 pada tahun 2024 patut diapresiasi, namun upaya untuk mencapai skor yang lebih tinggi memerlukan komitmen berkelanjutan dari semua pihak.

Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama dalam menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel, serta menumbuhkan budaya antikorupsi di semua lapisan masyarakat.

Meskipun perbandingan antara Indonesia dan Australia menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tingkat korupsi, hal ini seharusnya menjadi motivasi bagi Indonesia untuk terus berbenah.

Komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai skor IPK yang lebih baik di masa mendatang.

Pada akhirnya, pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

Kerja sama yang sinergis dan berkelanjutan, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat posisi di kancah internasional.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan ke Gaza selama Ramadan, Jangkau Ribuan Penerima
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
8 Kepolisian Terbaik...
8 Kepolisian Terbaik di Dunia Tahun 2025, Nomor 7 Tetangga Indonesia
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
Inilah Penyebab Demo...
Inilah Penyebab Demo Turki, Ribuan Warga dan Mahasiswa Turun ke Jalan
506 Tewas sejak Israel...
506 Tewas sejak Israel Mulai Lagi Genosida Gaza, Rumah Sakit Indonesia Kewalahan
Rival Erdogan Ditangkap...
Rival Erdogan Ditangkap atas Tuduhan Korupsi, Dijegal Maju Pilpres Turki
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
Makna dan Arti Bendera...
Makna dan Arti Bendera Australia, Lengkap dengan Sejarahnya
Rekomendasi
2 Orang Masih Dirawat...
2 Orang Masih Dirawat di RS Brawijaya dan Saiful Anwar usai Unjuk Rasa UU TNI
Komisi III DPR Puji...
Komisi III DPR Puji Respons Cepat Polri Tangkap Pembegal WN Prancis di Sunda Kelapa
Hari Pertama WFA ASN,...
Hari Pertama WFA ASN, Arus Mudik di Gerbang Tol Cikatama Masih Lengang
Berita Terkini
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
44 menit yang lalu
Profil Tiger Woods,...
Profil Tiger Woods, Pegolf Kontroversial yang Sekarang Pacari Vanessa Trump
46 menit yang lalu
Profil Vanessa Trump,...
Profil Vanessa Trump, Mantan Menantu Donald Trump yang Sekarang Pacar Tiger Woods
1 jam yang lalu
AS ke Iran: Negosiasi...
AS ke Iran: Negosiasi Nuklir atau Perang!
1 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan ke Gaza selama Ramadan, Jangkau Ribuan Penerima
2 jam yang lalu
Yordania Usul 3.000...
Yordania Usul 3.000 Anggota Hamas Diasingkan dari Gaza untuk Akhiri Perang Israel
3 jam yang lalu
Infografis
Sandera Israel yang...
Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas Kesehatannya Jauh Lebih Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved