30 Negara NATO Cs Akan Kerahkan Tentara ke Ukraina, Rusia Anggap Hanya Gertakan
loading...
A
A
A
“Saya yakin bahwa kemunculan pasukan Inggris, Jerman, Prancis, dan pasukan asing lainnya akan menjadikan mereka target prioritas bagi tentara kita, karena mereka tidak memiliki mandat hukum untuk beroperasi di wilayah ini,” paparnya.
Rogov juga mengatakan bahwa memasukkan kontingen negara ketiga ke Ukraina akan menjadi ilegal dan tidak sesuai dengan kepentingan keamanan.
Menjelang pembicaraan Trump dengan Putin, Rusia telah berulang kali mengeklaim terbuka untuk perdamaian dengan Ukraina.
Namun, disebutkan bahwa mereka hanya akan setuju untuk mengakhiri perang jika "akar penyebab" konflik tersebut ditangani.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko juga mengesampingkan kemungkinan untuk membiarkan tentara dari sekutu Ukraina dikerahkan ke garis depan.
“Kami sama sekali tidak peduli dengan label apa kontingen NATO boleh dikerahkan di wilayah Ukraina: baik itu Uni Eropa, NATO, atau dalam kapasitas nasional,” ujarnya.
"Bagaimanapun, jika mereka muncul di sana, itu berarti mereka dikerahkan di zona konflik dengan segala konsekuensinya bagi kontingen ini sebagai pihak yang berkonflik,” paparnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medevedev berkomentar lebih keras. Dia mengatakan kehadiran tentara NATO di Ukraina, meski itu sebagai “pasukan penjaga perdamaian” akan berarti perang habis-habisan antara Moskow dan blok Barat tersebut.
Namun, Keir Giles dari Chatham House telah meminta koalisi Starmer untuk masuk ke Ukraina sekarang, bahkan tanpa dukungan Trump, untuk benar-benar menghentikan perampasan tanah Ukraina lebih lanjut oleh Rusia.
Rogov juga mengatakan bahwa memasukkan kontingen negara ketiga ke Ukraina akan menjadi ilegal dan tidak sesuai dengan kepentingan keamanan.
Menjelang pembicaraan Trump dengan Putin, Rusia telah berulang kali mengeklaim terbuka untuk perdamaian dengan Ukraina.
Namun, disebutkan bahwa mereka hanya akan setuju untuk mengakhiri perang jika "akar penyebab" konflik tersebut ditangani.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko juga mengesampingkan kemungkinan untuk membiarkan tentara dari sekutu Ukraina dikerahkan ke garis depan.
“Kami sama sekali tidak peduli dengan label apa kontingen NATO boleh dikerahkan di wilayah Ukraina: baik itu Uni Eropa, NATO, atau dalam kapasitas nasional,” ujarnya.
"Bagaimanapun, jika mereka muncul di sana, itu berarti mereka dikerahkan di zona konflik dengan segala konsekuensinya bagi kontingen ini sebagai pihak yang berkonflik,” paparnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medevedev berkomentar lebih keras. Dia mengatakan kehadiran tentara NATO di Ukraina, meski itu sebagai “pasukan penjaga perdamaian” akan berarti perang habis-habisan antara Moskow dan blok Barat tersebut.
Namun, Keir Giles dari Chatham House telah meminta koalisi Starmer untuk masuk ke Ukraina sekarang, bahkan tanpa dukungan Trump, untuk benar-benar menghentikan perampasan tanah Ukraina lebih lanjut oleh Rusia.
(mas)
Lihat Juga :