Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
loading...
A
A
A
Latar Belakang dan Karier Awal
Rutte menempuh pendidikan di Universitas Leiden, di mana dia meraih gelar dalam bidang sejarah.
Sebelum terjun ke dunia politik, dia bekerja di sektor bisnis, termasuk posisi manajerial di Unilever.
Keterlibatannya dalam politik dimulai dengan bergabung dalam Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD), di mana dia kemudian menjadi pemimpin partai pada tahun 2006.
Jadi PM Terlama Belanda
Sebagai pemimpin VVD, Rutte memimpin partainya meraih kemenangan dalam pemilihan umum 2010, yang mengantarkannya menjadi PM Belanda.
Dia dikenal karena pendekatan pragmatis dan kemampuannya membentuk koalisi pemerintahan yang stabil.
Selama masa jabatannya, Rutte menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi Eropa dan isu-isu migrasi.
Dia berhasil mempertahankan posisinya sebagai PM Belanda hingga 2024, menjadikannya PM terlama dalam sejarah Belanda.
Jadi Sekjen NATO, Dukung Ukraina
Pada Oktober 2024, Rutte diangkat sebagai Sekjen NATO, menggantikan Jens Stoltenberg.
Dalam peran barunya, Rutte menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Dia juga menyoroti perlunya peningkatan pengeluaran pertahanan di antara negara-negara anggota NATO untuk menghadapi ancaman yang berkembang.
Lihat Juga :