6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman

Senin, 17 Maret 2025 - 02:20 WIB
loading...
A A A
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Houthi menuduh AS melebih-lebihkan ancaman terhadap operasi pengiriman untuk memengaruhi opini publik.

“Apa yang diklaim presiden AS tentang ancaman terhadap navigasi internasional di Selat Bab al-Mandeb adalah salah dan menyesatkan bagi opini publik internasional,” kata Mohammed Abdul-Salam.

“Embargo maritim yang dideklarasikan oleh Yaman untuk mendukung Gaza hanya terbatas pada pelayaran Israel hingga bantuan kemanusiaan dikirimkan kepada rakyat Gaza, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan entitas musuh,” tambahnya.

Biro politik Houthi mengeluarkan pernyataan terpisah, yang menggambarkan serangan tersebut sebagai “kejahatan perang” dan berjanji untuk menanggapinya.

“Agresi tidak akan dibiarkan begitu saja,” katanya. “Angkatan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap untuk menanggapi eskalasi dengan eskalasi.”

Di Sanaa, penduduk mengatakan sedikitnya empat serangan udara mengguncang lingkungan Geraf timur di distrik Shuayb, membuat wanita dan anak-anak di daerah tersebut ketakutan.

“Ledakannya sangat kuat,” kata Abdallah al-Alffi. “Rasanya seperti gempa bumi.”

3. Houthi Mengganggu Perdagangan Global

Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan yang menargetkan pengiriman sejak November 2023, setelah perang Israel di Gaza, mengganggu perdagangan global dan membuat militer AS melakukan kampanye yang mahal untuk mencegat rudal dan drone yang membakar persediaan pertahanan udara AS.

Kelompok Houthi mengatakan serangan itu adalah solidaritas dengan Palestina atas perang Israel dengan Hamas di Gaza.

Sekutu Iran lainnya, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, telah sangat dilemahkan oleh Israel sejak dimulainya konflik Gaza. Bashar al-Assad dari Suriah, yang sangat dekat dengan Teheran, digulingkan oleh pemberontak pada bulan Desember.

Namun, Houthi Yaman tetap tangguh dan sering melakukan serangan, menenggelamkan dua kapal, menyita yang lain, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut dalam serangan yang mengganggu pengiriman global, memaksa perusahaan untuk mengubah rute ke perjalanan yang lebih jauh dan lebih mahal di sekitar Afrika Selatan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apa Kemampuan yang Dihadapi...
Apa Kemampuan yang Dihadapi AS Saat Memasuki 'Sarang Tawon' Houthi?
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
Apakah Zelensky bisa...
Apakah Zelensky bisa Lengser dari Kursi Presiden Ukraina? Simak Ulasan Lengkapnya
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
Pertama Kalinya, Australia...
Pertama Kalinya, Australia Singkirkan Gambar Raja Charles dari Uang Kertas 5 Dolar
Siapa Massad Boulos?...
Siapa Massad Boulos? Arsitek Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Rekomendasi
Pengamat dan Aktivis...
Pengamat dan Aktivis Beri Masukan Pengelolaan Air Minum di Jakarta
Presiden Prabowo Panggil...
Presiden Prabowo Panggil Menko Airlangga, Ini yang Dibahas
Wamen Christina Ungkap...
Wamen Christina Ungkap Banyak Peluang Kerja Sektor Kesehatan di Luar Negeri
Berita Terkini
Warga Gaza Hadapi Kengerian...
Warga Gaza Hadapi Kengerian Baru, Netanyahu: Serangan Ini Hanya Permulaan
1 jam yang lalu
Para Pejabat Pemerintah...
Para Pejabat Pemerintah Gaza Tewas dalam Serangan Terbaru Israel
7 jam yang lalu
Apa Kemampuan yang Dihadapi...
Apa Kemampuan yang Dihadapi AS Saat Memasuki 'Sarang Tawon' Houthi?
10 jam yang lalu
Arab Saudi, Qatar, India...
Arab Saudi, Qatar, India dan Pakistan Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia
11 jam yang lalu
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
12 jam yang lalu
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
13 jam yang lalu
Infografis
Inggris, Italia, Jepang...
Inggris, Italia, Jepang Bersatu Ciptakan Jet Tempur Generasi Ke-6
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved