Siapa yang Mengusulkan Adanya Israel Raya? Rupanya Sosok Pencipta Zionis
loading...

Pendiri paradigma Zionis, Theodore Herzl. Foto/youtube
A
A
A
TEL AVIV - Israel Raya adalah mimpi para Zionis untuk memiliki dan memperluas wilayahnya. Dalam hal ini mereka berencana mencaplok beberapa wilayah negara lain di Timur Tengah.
Sejak awal Israel didirikan hingga saat ini, memang sudah sangat terlihat jelas jika para Zionis sangat ingin memperluas kekuasaannya.
Jika melihat sejarah, beberapa perang yang dijalani Israel dengan negara Arab bertujuan memperluas wilayahnya.
Misalnya ketika perang 1967, di mana Negeri Yahudi sempat memperluas wilayah kekuasaannya hingga dapat merebut semenanjung Sinai milik Mesir dan Dataran Tinggi Golan kepunyaan Suriah.
Apabila mengacu pada peta Israel Raya, beberapa negara Timur Tengah yang nantinya akan dicaplok adalah, Lebanon, Suriah, Yordania, sebagian Mesir, Arab Saudi dan Irak.
Namun sebenarnya, siapakah sosok yang memunculkan ide terkait Israel Raya ini? Dia adalah pencipta paradigma Zionis, Theodore Herzl.
Theodor Herzl adalah pendiri Zionisme politik, gerakan yang bertujuan mendirikan tanah air bagi bangsa Yahudi.
Awalnya, Herzl percaya asimilasi adalah solusi mengatasi antisemitisme yang dihadapi komunitas Yahudi di Eropa.
Namun, saat bekerja sebagai jurnalis di Paris, liputannya tentang kasus Dreyfus terdapat seorang perwira Yahudi Prancis dituduh berkhianat tanpa bukti yang kuat. Hal ini membuat Herzl mengubah pandangannya.
Dia menyadari antisemitisme sistemik tidak dapat diatasi hanya melalui asimilasi. Hingga di tahun 1896, Herzl menerbitkan pamflet berjudul "Der Judenstaat" (Negara Yahudi), yang mengusulkan pembentukan negara Yahudi sebagai solusi politik untuk masalah antisemitisme.
Herzl menekankan masalah Yahudi adalah isu politik internasional yang harus diselesaikan komunitas global.
Untuk mewujudkan visinya, Herzl mengorganisir Kongres Zionis Pertama di Basel, Swiss, pada Agustus 1897.
Kongres ini menghasilkan Program Basel, yang menyatakan tujuan Zionisme mendirikan rumah bagi bangsa Yahudi di Palestina yang dijamin hukum publik.
Herzl kemudian terpilih sebagai presiden pertama Organisasi Zionis Dunia yang dibentuk kongres tersebut.
Meski dirinya meninggal pada 3 Juli 1904 di Edlach, Austria, upaya awalnya inilah yang sukses meletakkan dasar bagi pembentukan negara Israel pada tahun 1948.
Sejak awal Israel didirikan hingga saat ini, memang sudah sangat terlihat jelas jika para Zionis sangat ingin memperluas kekuasaannya.
Jika melihat sejarah, beberapa perang yang dijalani Israel dengan negara Arab bertujuan memperluas wilayahnya.
Misalnya ketika perang 1967, di mana Negeri Yahudi sempat memperluas wilayah kekuasaannya hingga dapat merebut semenanjung Sinai milik Mesir dan Dataran Tinggi Golan kepunyaan Suriah.
Apabila mengacu pada peta Israel Raya, beberapa negara Timur Tengah yang nantinya akan dicaplok adalah, Lebanon, Suriah, Yordania, sebagian Mesir, Arab Saudi dan Irak.
Namun sebenarnya, siapakah sosok yang memunculkan ide terkait Israel Raya ini? Dia adalah pencipta paradigma Zionis, Theodore Herzl.
Sosok Theodore Herzl
Theodor Herzl adalah pendiri Zionisme politik, gerakan yang bertujuan mendirikan tanah air bagi bangsa Yahudi.
Awalnya, Herzl percaya asimilasi adalah solusi mengatasi antisemitisme yang dihadapi komunitas Yahudi di Eropa.
Namun, saat bekerja sebagai jurnalis di Paris, liputannya tentang kasus Dreyfus terdapat seorang perwira Yahudi Prancis dituduh berkhianat tanpa bukti yang kuat. Hal ini membuat Herzl mengubah pandangannya.
Dia menyadari antisemitisme sistemik tidak dapat diatasi hanya melalui asimilasi. Hingga di tahun 1896, Herzl menerbitkan pamflet berjudul "Der Judenstaat" (Negara Yahudi), yang mengusulkan pembentukan negara Yahudi sebagai solusi politik untuk masalah antisemitisme.
Herzl menekankan masalah Yahudi adalah isu politik internasional yang harus diselesaikan komunitas global.
Untuk mewujudkan visinya, Herzl mengorganisir Kongres Zionis Pertama di Basel, Swiss, pada Agustus 1897.
Kongres ini menghasilkan Program Basel, yang menyatakan tujuan Zionisme mendirikan rumah bagi bangsa Yahudi di Palestina yang dijamin hukum publik.
Herzl kemudian terpilih sebagai presiden pertama Organisasi Zionis Dunia yang dibentuk kongres tersebut.
Meski dirinya meninggal pada 3 Juli 1904 di Edlach, Austria, upaya awalnya inilah yang sukses meletakkan dasar bagi pembentukan negara Israel pada tahun 1948.
(sya)
Lihat Juga :