Langka, Jenderal Top Iran Akui Teheran Kalah Telak di Suriah

Kamis, 09 Januari 2025 - 10:03 WIB
loading...
A A A
Di Suriah, dia mengawasi operasi militer Iran dan berkoordinasi erat dengan menteri dan pejabat pertahanan Suriah serta dengan jenderal Rusia—bahkan melampaui panglima tertinggi Pasukan Quds, Jenderal Ismail Ghaani, yang mengawasi jaringan milisi regional yang didukung oleh Iran.

Mehdi Rahmati, seorang analis terkemuka di Teheran dan pakar Suriah, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa pidato Jenderal Esbati penting karena menunjukkan bahwa beberapa pejabat senior menjauh dari propaganda pemerintah dan berterus terang kepada publik.

“Semua orang berbicara tentang pidatonya di berbagai pertemuan dan bertanya-tanya mengapa dia mengatakan hal-hal ini, terutama di forum publik," kata Rahmati.

"Dia dengan sangat jelas memaparkan apa yang terjadi pada Iran dan di mana posisinya sekarang. Dengan cara tertentu, ini bisa menjadi peringatan bagi politik dalam negeri."

Jenderal Esbati mengatakan jatuhnya rezim Assad tidak dapat dihindari mengingat korupsi yang merajalela, penindasan politik, dan kesulitan ekonomi yang dihadapi rakyat, mulai dari kurangnya listrik hingga bahan bakar hingga pendapatan yang layak.

Dia mengatakan Assad telah mengabaikan peringatan untuk melakukan reformasi.

Rahmati mengatakan bahwa perbandingan dengan situasi Iran saat ini tidak dapat diabaikan. Meskipun sang jenderal menegaskan tentang pengaktifan jaringan, masih belum jelas apa yang dapat dilakukan Iran secara realistis di Suriah, mengingat oposisi publik dan politik yang dihadapinya di negara itu dan tantangan akses darat dan udara.

Israel telah memperingatkan bahwa mereka akan menghancurkan setiap upaya Iran yang terdeteksi di Suriah. Meskipun Iran memiliki pengalaman beroperasi di Irak setelah invasi Amerika Serikat pada tahun 2003—termasuk menebar kerusuhan—geografi dan lanskap politik Suriah sangat berbeda, sehingga menghadirkan lebih banyak tantangan.

Seorang anggota Garda Revolusi Iran yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di Irak sebagai ahli strategi militer bersama komandan senior mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa komentar Jenderal Esbati tentang perekrutan pemberontak oleh Iran mungkin lebih bersifat aspiratif daripada praktis pada tahap ini.

Dia mengatakan bahwa meskipun Jenderal Esbati telah mengakui kekalahan serius, dia juga berusaha untuk meningkatkan moral dan menenangkan kaum konservatif yang menuntut agar Iran bertindak lebih tegas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)