Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran

Sabtu, 14 Desember 2024 - 14:29 WIB
loading...
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan...
Artis K-Pop mendukung pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan membagikan makanan ke demonstran. Foto/X/@JensWalter12
A A A
SEOUL - Artis K-Pop memberikan dukungan untuk pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Idola pop Korea IU telah mensponsori makanan dan penghangat tangan untuk para penggemar yang ikut serta dalam demonstrasi.

Agensinya mengatakan ratusan makanan ringan dan minuman tersedia untuk diambil di lima kafe berbeda di dekat National Assembly.

Sementara itu, Yuri, anggota girl grup yang sangat populer Girls Generation, juga telah menyiapkan makanan untuk para penggemarnya.

Satu kafe di depan National Assembly menawarkan minuman gratis, serta tempat berteduh bagi para pengunjuk rasa yang membutuhkan perlindungan dari hawa dingin.

Kata-kata penyemangat telah dipajang di spanduk berwarna kuning, dengan satu frasa yang menyerukan para pengunjuk rasa untuk "berusaha sebaik mungkin".

Sementara itu, demonstrasi di depan Majelis Nasional yang menyerukan pemakzulan Yoon bukanlah satu-satunya yang terjadi di Seoul.

Unjuk rasa berskala besar lainnya berlangsung di seluruh kota di Gwanghwamun, alun-alun utama Seoul dan titik fokus tradisional. Para pengunjuk rasa tersebut mendukung Yoon. Mereka menuntut agar pemungutan suara pemakzulan dibatalkan, dan agar pemimpin oposisi Lee Jae Myung ditangkap.

Para pengunjuk rasa terlihat memegang tanda-tanda yang bertuliskan: "Menentang pemakzulan... tangkap Lee Jae-myung".

Lee, kepala Partai Demokrat oposisi, telah mendorong pemakzulan Yoon. Namun, ia sendiri terlibat dalam berbagai gugatan hukum, setelah ia didakwa atas tuduhan pidana.

Para pendukung pro-Yoon juga mengibarkan bendera Amerika karena mereka pro-AS. Mereka melihat diri mereka berbeda dengan pihak oposisi yang menurut mereka lebih bersimpati terhadap Korea Utara.



Sekadar mengingatkan, ini adalah kedua kalinya anggota parlemen Korea Selatan mencoba memakzulkan presiden.

Tepat seminggu yang lalu, aksi protes serupa terjadi di depan Majelis Nasional saat anggota parlemen memberikan suara untuk rancangan undang-undang pemakzulan terhadap Presiden Yoon.

Yoon nyaris lolos dari upaya pemakzulan itu setelah sebagian besar anggota parlemen dari partainya memboikot pemungutan suara. Sementara beberapa anggota partai yang berkuasa tetap bertahan untuk pemungutan suara, mereka masih kekurangan lima suara dari jumlah yang dibutuhkan untuk memakzulkan Yoon.

Parlemen kembali ke titik awal hari ini. Namun, keadaan mungkin berbeda sekarang. Selama seminggu terakhir, lebih banyak anggota parlemen dari partai Yoon telah mengisyaratkan niat mereka untuk memberikan suara mendukung pemakzulan.

Pemimpin partai Han Dong-hoon telah mendesak para anggota untuk memberikan suara sesuai dengan "hati nurani" mereka, dengan mengatakan bahwa pemakzulan adalah "satu-satunya metode yang efektif" untuk menghentikan Yoon.

Sementara itu, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) pimpinan Yoon telah mengadakan rapat umum sejak pukul 10 pagi waktu setempat. Para anggota tampaknya kesulitan mencapai konsensus tentang sikap resmi partai terkait pemungutan suara pemakzulan.

Awal minggu ini, partai memilih Kwon Seon-dong, yang loyal kepada Yoon, sebagai pemimpin baru. Kwon menentang pemakzulan, sementara pemimpin partai Han Dong-hoon mendukungnya. Namun, Han menghadapi kritik dalam partai, dengan beberapa orang menyebutnya pengkhianat.

Melansir BBC, perwakilan partai Cho Kyung-tae mengatakan kepada wartawan hari ini bahwa para anggota cenderung berpartisipasi dalam pemungutan suara meskipun mereka masih berbeda pendapat tentang cara memberikan suara.

Sekadar mengingatkan, pemungutan suara membutuhkan delapan anggota PPP untuk mendukung pemakzulan agar dapat diloloskan.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
Putri Mantan PM Thaksin...
Putri Mantan PM Thaksin Selamat dari Mosi Tidak Percaya di Parlemen
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Indonesia Siap Dukung...
Indonesia Siap Dukung Upaya ASEAN untuk Pemulihan Gempa Myanmar dan Thailand
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Brian Norman TKO Derrieck...
Brian Norman TKO Derrieck Cuevas, Tunggu Pemenang Jaron Ennis vs Eimantas Stanionis
Patrick Kluivert Sambut...
Patrick Kluivert Sambut Lebaran, Ucapkan Selamat Idulfitri untuk Umat Muslim
Lalu Lintas Padat, Tol...
Lalu Lintas Padat, Tol MBZ Berlakukan Buka Tutup Situasional
Berita Terkini
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
23 menit yang lalu
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
1 jam yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
2 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
3 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
4 jam yang lalu
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
5 jam yang lalu
Infografis
Kapal Selam Nuklir AS...
Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan, Korea Utara Marah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved