Majelis Umum PBB Desak Gencatan Senjata Gaza Sekarang, Lagi-lagi Ditolak AS dan Israel
loading...
A
A
A
Puluhan perwakilan negara anggota PBB menyampaikan pidato di hadapan Majelis sebelum pemungutan suara untuk menawarkan dukungan mereka kepada Palestina.
"Gaza tidak ada lagi. Ia telah hancur," kata utusan Slovenia untuk PBB, Samuel Zbogar, seperti dikutip AFP, Kamis (12/12/2024). "Sejarah adalah kritik paling keras terhadap kelambanan."
Wakil Duta Besar Aljazair untuk PBB, Nacim Gaouaoui, mengatakan: "Harga dari kebungkaman dan kegagalan dalam menghadapi tragedi Palestina adalah harga yang sangat mahal, dan akan lebih mahal lagi besok."
Serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan mengakibatkan kematian 1.208 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi rezim Zionis. Jumlah itu termasuk sandera yang meninggal atau terbunuh saat ditahan di Gaza.
Kelompok militan Palestina menculik 251 sandera, 96 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.
Sedangkan perang brutal Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.805 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas yang dianggap kredibel oleh PBB.
“Gaza saat ini adalah jantung Palestina yang berdarah,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour pekan lalu selama hari pertama perdebatan dalam sesi khusus Majelis Umum PBB tentang masalah tersebut.
“Gambaran anak-anak kita yang terbakar di tenda-tenda, tanpa makanan di perut mereka dan tanpa harapan dan tanpa cakrawala untuk masa depan, dan setelah menanggung rasa sakit dan kehilangan selama lebih dari setahun, seharusnya menghantui hati nurani dunia dan mendorong tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk ini,” katanya, menyerukan diakhirinya “impunitas".
Setelah pemungutan suara kemarin, dia mengatakan: “Kami akan terus mengetuk pintu Dewan Keamanan dan Majelis Umum sampai kita melihat gencatan senjata segera dan tanpa syarat diberlakukan.”
Resolusi gencatan senjata Gaza meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menyampaikan proposal tentang bagaimana PBB dapat membantu memajukan akuntabilitas dengan menggunakan mekanisme yang ada atau menciptakan mekanisme baru berdasarkan pengalaman masa lalu.
"Gaza tidak ada lagi. Ia telah hancur," kata utusan Slovenia untuk PBB, Samuel Zbogar, seperti dikutip AFP, Kamis (12/12/2024). "Sejarah adalah kritik paling keras terhadap kelambanan."
Harga dari Kebungkaman Dunia
Wakil Duta Besar Aljazair untuk PBB, Nacim Gaouaoui, mengatakan: "Harga dari kebungkaman dan kegagalan dalam menghadapi tragedi Palestina adalah harga yang sangat mahal, dan akan lebih mahal lagi besok."
Serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan mengakibatkan kematian 1.208 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi rezim Zionis. Jumlah itu termasuk sandera yang meninggal atau terbunuh saat ditahan di Gaza.
Kelompok militan Palestina menculik 251 sandera, 96 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.
Sedangkan perang brutal Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.805 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas yang dianggap kredibel oleh PBB.
“Gaza saat ini adalah jantung Palestina yang berdarah,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour pekan lalu selama hari pertama perdebatan dalam sesi khusus Majelis Umum PBB tentang masalah tersebut.
“Gambaran anak-anak kita yang terbakar di tenda-tenda, tanpa makanan di perut mereka dan tanpa harapan dan tanpa cakrawala untuk masa depan, dan setelah menanggung rasa sakit dan kehilangan selama lebih dari setahun, seharusnya menghantui hati nurani dunia dan mendorong tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk ini,” katanya, menyerukan diakhirinya “impunitas".
Setelah pemungutan suara kemarin, dia mengatakan: “Kami akan terus mengetuk pintu Dewan Keamanan dan Majelis Umum sampai kita melihat gencatan senjata segera dan tanpa syarat diberlakukan.”
Resolusi gencatan senjata Gaza meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menyampaikan proposal tentang bagaimana PBB dapat membantu memajukan akuntabilitas dengan menggunakan mekanisme yang ada atau menciptakan mekanisme baru berdasarkan pengalaman masa lalu.