AS Mau Tarik Pasukan dari Suriah jika Assad Tutup Jalur Pasokan Senjata Iran

Jum'at, 06 Desember 2024 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Undang-Undang Caesar akan berakhir pada bulan Desember dan perlu diperbarui Kongres.

Para diplomat dan analis telah berspekulasi selama berbulan-bulan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden diam-diam berusaha mencegah UU tersebut diperbarui, tetapi ada dukungan bipartisan yang kuat untuk hal itu di Kongres.

Aron Lund, peneliti di Century International, sebelumnya mengatakan kepada Middle East Eye bahwa, "Kita akan melihat lebih banyak investasi negara Teluk sekarang jika sanksi tidak ada."

Sampai saat ini, Assad secara umum dianggap stabil dalam kekuasaan, dilindungi milisi Syiah dan kekuatan udara Rusia.

Namun ekonominya berantakan, dengan PBB mengatakan sekitar 90% penduduk Suriah berada di bawah garis kemiskinan dan diperlukan miliaran dolar untuk rekonstruksi.

Serangan Deir Ezzor


Serangan HTS telah menjungkirbalikkan perhitungan tersebut, dan Assad sekarang dianggap rentan.

Menurut laporan NYT, beberapa diplomat regional mengatakan pemboman rutin Israel terhadap target Iran di Suriah berisiko semakin melemahkan Assad, sehingga kesepakatan tidak mungkin tercapai.

Tidak jelas apakah pemerintahan Biden dapat membuat kesepakatan dengan Assad sekarang, dengan masa jabatan presiden Biden berakhir pada 20 Januari 2025.

Pada hari Selasa, AS melakukan serangan di Suriah timur. Pentagon mengatakan serangan di Deir Ezzor mengenai tiga peluncur roket ganda yang dipasang di truk, Tank dan mortir T-64, yang menurut mereka merupakan ancaman bagi tentara AS.

Suriah telah dibagi menjadi beberapa zona pengaruh yang bersaing oleh Turki, Rusia, Iran, dan AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)