Perang Saudara Suriah: Kubu yang Bertempur dan 4 Negara Kuat sebagai Beking

Selasa, 03 Desember 2024 - 12:47 WIB
loading...
A A A
Sebagai pendukung pemberontak Suriah, Turki telah menjadi bagian dari koalisi yang dipimpin AS melawan ISIS, tetapi berulang kali menyerang pasukan darat paling efektif di blok tersebut—YPG yang dipersenjatai AS.

Turki menganggap YPG sebagai musuh karena berakar pada Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, yang telah berjuang untuk wilayah otonom di dalam Turki sejak 1984.

3. Iran

Iran mengerahkan pasukan elite dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) ke Suriah untuk mencapai tujuannya dalam memastikan kelangsungan hidup rezim Assad, sekutu utamanya di Timur Tengah.

Aliansi ini memberi Iran koridor darat yang membentang melalui Irak dan Suriah hingga Lebanon, yang melaluinya Iran dapat lebih mudah mengangkut senjata dan peralatan ke kliennya, Hizbullah Lebanon.

Hizbullah memainkan peran utama dalam kemenangan rezim Assad dan masih mempertahankan kehadiran yang signifikan di Suriah, tetapi telah sangat dilemahkan oleh konflik dengan Israel selama lebih dari setahun.

4. Rusia


Rusia mengubah perang demi kepentingan rezim Assad dengan kampanye pengeboman yang dimulai pada tahun 2015.

Rusia telah lama mempertahankan satu-satunya pangkalan militernya di luar bekas Uni Soviet di pelabuhan Mediterania Suriah, Tartus, dan pada tahun 2017 membuat kesepakatan yang mempertahankan akses ke pangkalan udara di dekat Latakia.

Sementara Rusia mempertahankan kekuatan udara yang signifikan di Suriah, perhatiannya akhir-akhir ini terfokus pada perangnya di Ukraina.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0724 seconds (0.1#10.140)