Perang Saudara Suriah: Kubu yang Bertempur dan 4 Negara Kuat sebagai Beking
loading...
A
A
A
Kekuatan asing—termasuk Rusia, Iran, Amerika Serikat (AS), dan Turki—melihat perang saudara Suriah sebagai peluang untuk memperluas pengaruh mereka di negara yang berada di antara garis patahan geopolitik kawasan tersebut.
Intervensi asing meningkat setelah ISIS, sempalan al-Qaeda yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Islam yang puritan, menggunakan kekacauan tersebut untuk menaklukkan wilayah di Suriah dan Irak. Benteng terakhir ISIS jatuh pada tahun 2019.
Siapa Saja Pemain Domestik dalam Perang Saudara Suriah?
Pasukan yang setia kepada Assad—dengan bantuan Rusia, Iran, dan milisi Hizbullah Lebanon—berhasil pada tahun 2020 untuk membatasi wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan hingga sekitar sepertiga wilayah negara tersebut.
Perang habis-habisan digantikan oleh pertempuran sporadis. Assad, yang bersikeras bahwa semua pemberontak adalah "teroris", menentang tekanan internasional dan tidak memberikan konsesi apa pun kepada mereka.
Perebutan Aleppo pada akhir November dipimpin oleh HTS, atau Organisasi Pembebasan Levant.
Kelompok ini merupakan penerus Front al0Nusra, yang merupakan afiliasi al-Qaeda, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 atau 9/11 terhadap AS.
HTS diyakini memiliki 15.000 milisi dan memiliki pengalaman dalam pemerintahan lokal di beberapa wilayah barat laut Suriah yang berada di luar kendali pasukan Assad.
Mereka yang bergabung dengan HTS adalah para milisi dari kelompok payung yang didukung Turki yang dikenal sebagai Front Pembebasan Nasional.
Ini adalah kelompok pemberontak yang didukung Turki yang merebut Tal Rifat, di sebelah utara Aleppo, dari Unit Perlindungan Rakyat atau YPG—milisi Suriah yang sebagian besar terdiri dari para milisi yang mewakili komunitas Kurdi.
Intervensi asing meningkat setelah ISIS, sempalan al-Qaeda yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Islam yang puritan, menggunakan kekacauan tersebut untuk menaklukkan wilayah di Suriah dan Irak. Benteng terakhir ISIS jatuh pada tahun 2019.
Siapa Saja Pemain Domestik dalam Perang Saudara Suriah?
1. Rezim Bashar al-Assad
Pasukan yang setia kepada Assad—dengan bantuan Rusia, Iran, dan milisi Hizbullah Lebanon—berhasil pada tahun 2020 untuk membatasi wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan hingga sekitar sepertiga wilayah negara tersebut.
Perang habis-habisan digantikan oleh pertempuran sporadis. Assad, yang bersikeras bahwa semua pemberontak adalah "teroris", menentang tekanan internasional dan tidak memberikan konsesi apa pun kepada mereka.
2. Hayat Tahrir al-Sham (HTS)
Perebutan Aleppo pada akhir November dipimpin oleh HTS, atau Organisasi Pembebasan Levant.
Kelompok ini merupakan penerus Front al0Nusra, yang merupakan afiliasi al-Qaeda, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 atau 9/11 terhadap AS.
HTS diyakini memiliki 15.000 milisi dan memiliki pengalaman dalam pemerintahan lokal di beberapa wilayah barat laut Suriah yang berada di luar kendali pasukan Assad.
Mereka yang bergabung dengan HTS adalah para milisi dari kelompok payung yang didukung Turki yang dikenal sebagai Front Pembebasan Nasional.
3. Tentara Nasional Suriah (SNA)
Ini adalah kelompok pemberontak yang didukung Turki yang merebut Tal Rifat, di sebelah utara Aleppo, dari Unit Perlindungan Rakyat atau YPG—milisi Suriah yang sebagian besar terdiri dari para milisi yang mewakili komunitas Kurdi.