Korea Selatan dan AS Makin Khawatir, Korea Utara Kini Resmi Memiliki Aliansi Militer

Minggu, 10 November 2024 - 19:06 WIB
loading...
Korea Selatan dan AS...
Korea Utara memiliki aliansi militer dengan Rusia. Foto/KCNA
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah merampungkan ratifikasi perjanjian kemitraan strategis yang ditandatanganinya dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama kunjungannya ke Pyongyang pada bulan Juni.

Duma Negara Rusia, majelis rendah parlemen, dengan suara bulat menyetujui perjanjian tersebut akhir bulan lalu, dan majelis tinggi, Dewan Federasi, melakukan hal yang sama pada tanggal 6 November. Putin memberikan stempel persetujuan terakhirnya pada hari Sabtu, menurut portal resmi badan legislatif negara tersebut.

Dokumen yang ditandatangani oleh presiden Rusia, tertanggal 9 November, meratifikasi “Perjanjian Kemitraan Komprehensif antara Federasi Rusia dan Republik Rakyat Demokratik Korea, yang ditandatangani di Pyongyang pada tanggal 19 Juni 2024.” Perjanjian tersebut akan mulai berlaku secara resmi setelah Moskow dan Pyongyang saling menukar instrumen ratifikasi.

Perjanjian tersebut mencakup janji Rusia dan Korea Utara untuk saling membantu jika terjadi agresi asing. Menurut perjanjian yang ditandatangani oleh Putin dan Kim, kedua negara akan "bekerja sama satu sama lain untuk memastikan perdamaian dan keamanan regional dan internasional yang langgeng."



Dokumen tersebut berisi sebuah pasal yang menyatakan bahwa "jika salah satu pihak menjadi sasaran serangan bersenjata oleh negara mana pun atau beberapa negara dan dengan demikian berada dalam keadaan perang, pihak lainnya akan segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang dimilikinya sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB" dan undang-undang nasional.

Moskow dan Pyongyang juga berjanji untuk tidak menandatangani perjanjian apa pun dengan pihak ketiga yang ditujukan terhadap "kedaulatan, keamanan, integritas teritorial, hak untuk memilih secara bebas, dan pengembangan sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya, serta kepentingan utama lainnya."

Pasal lain menyatakan penentangan Rusia dan Korea Utara terhadap sanksi Barat, yang menggambarkannya sebagai "penerapan tindakan pemaksaan sepihak, termasuk yang bersifat ekstrateritorial," yang dianggap ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional dan Piagam PBB. Moskow dan Pyongyang telah berjanji untuk tidak menjatuhkan sanksi tersebut terhadap satu sama lain.

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui, menyatakan awal bulan ini bahwa Pyongyang akan mendukung Moskow dalam konfliknya dengan Kiev selama diperlukan, seraya menambahkan bahwa mereka tidak meragukan kemenangan Rusia pada akhirnya.

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Korea Utara mengirim pasukan ke Rusia dan khawatir mereka akhirnya akan bergabung dalam konflik tersebut. Korea Utara telah membantah tuduhan ini, dengan mengklaim bahwa itu adalah upaya untuk mencoreng citra Pyongyang.

Putin tidak membenarkan atau membantah klaim tersebut, seraya menambahkan bahwa hal-hal spesifik tentang kerja sama antara kedua negara bukanlah urusan orang lain.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Zelensky: Vladimir Putin...
Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
Fosil Nenek Moyang Manusia...
Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan
Berita Terkini
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
27 menit yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
1 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
5 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
10 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
11 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
12 jam yang lalu
Infografis
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved