Viral, Gerakan Wanita Mogok Seks Melanda AS usai Trump Menang Pilpres

Jum'at, 08 November 2024 - 09:23 WIB
loading...
A A A
“Para gadis, saatnya memboikot semua pria! Kalian kehilangan hak-hak kalian, dan mereka kehilangan hak untuk memukul mentah-mentah! Gerakan 4B dimulai sekarang!” tulis seorang kreator konten di TiKTok dalam sebuah video yang ditonton 3,4 juta kali, seperti dikutip The Guardian, Jumat (8/11/2024).

Dalam video lainnya, seorang wanita berolahraga di mesin stair climber. “Membangun tubuh impianku yang tidak akan disentuh pria mana pun selama 4 tahun ke depan,” bunyi caption dalam video tersebut. Komentar teratas pada unggahannya: “Di klub, kita semua hidup selibat.”

Pada hari Rabu, pencarian Google untuk “4B” melonjak hingga 450%, dengan minat terbanyak datang dari Washington DC, Colorado, Vermont, dan Minnesota.

Uniknya, gerakan ini juga diramaikan kaum pria, di mana mereka mengunggah video yang menguraikan mengapa mereka yakin perempuan harus memulai gerakan 4B di AS setelah terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden Amerika.

Seorang pengguna TikTok, Maria B, mempromosikan gerakan tersebut dan mencukur kepalanya dengan makian kotor, yang kini menjadi viral.

Pengguna lain, Topher_Toro, mengunggah dukungannya terhadap gerakan 4B, dengan mengatakan: "Kami pantas mendapatkannya" dalam sebuah unggahan yang juga mengandung kata-kata kotor.

Namun, beberapa pengguna media sosial telah menyatakan kekhawatiran bahwa dukungan terhadap gerakan 4B di AS dapat menyebabkan penurunan cepat dalam angka kelahiran, menurut majalah Elle.

Beberapa orang di media sosial juga telah menyatakan kekhawatiran bahwa dimulainya gerakan 4B di AS dapat menyebabkan meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan.

Kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi masalah utama, dengan lebih dari satu dari tiga perempuan melaporkan mengalami pemerkosaan, kekerasan fisik, atau penguntitan oleh pasangan intimnya selama hidup mereka menurut National Domestic Violence Hotline.

Tingkat pembunuhan terhadap perempuan, di mana perempuan dibunuh oleh laki-laki, juga meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, menurut The Guardian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0651 seconds (0.1#10.140)