Luncurkan Invasi, Israel Klaim Tak Akan Jajah Lebanon Jangka Panjang
loading...
A
A
A
BEIRUT - Israel telah memulai invasi darat ke Lebanon untuk memerangi Hizbullah, Selasa (1/10/2024) dini hari.
Operasi darat ini menjadi yang pertama sejak perang tahun 2006, dan terjadi setelah konflik selama 34 hari menewaskan 1.100 warga sipil Lebanon serta 40 warga Israel dan 120 tentara Zionis.
Suara tembakan dan ledakan terdengar dari desa selatan Aadaysit Marjaayoun, Lebanon, sejak tentara Angkatan Darat Zionis menyerbu masuk.
Para pejabat Zionis mengeklaim Israel tidak akan melakukan pendudukan atau penjajahan jangka panjang di wilayah yang telah dimasuki pasukannya.
Namun, mereka tidak menyebutkan berapa lama perang di Lebanon tersebut akan berlangsung.
Salah satu tujuan utama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu adalah memulangkan puluhan ribu warga Israel ke rumah mereka yang dekat dengan perbatasan Lebanon, yang telah dibombardir dengan roket Hizbullah selama hampir satu tahun.
Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran sejak pekan lalu dan kini meluncurkan perang darat dengan klaim untuk menjauhkan para milisi Hizbullah untuk memungkinkan penduduk Israel kembali ke desa-desa mereka di dekat perbatasan.
Namun jika para milisi Hizbullah tidak mundur, dan nekat bertempur dengan tentara Israel, operasi militer Zionis dapat memiliki konsekuensi yang luas.
“Sesuai dengan keputusan eselon politik, beberapa jam yang lalu, IDF [Pasukan Pertahanan Israel] memulai serangan darat yang terbatas, terlokalisasi, dan terarah berdasarkan intelijen yang tepat terhadap target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan,” tulis IDF dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Operasi darat ini menjadi yang pertama sejak perang tahun 2006, dan terjadi setelah konflik selama 34 hari menewaskan 1.100 warga sipil Lebanon serta 40 warga Israel dan 120 tentara Zionis.
Suara tembakan dan ledakan terdengar dari desa selatan Aadaysit Marjaayoun, Lebanon, sejak tentara Angkatan Darat Zionis menyerbu masuk.
Para pejabat Zionis mengeklaim Israel tidak akan melakukan pendudukan atau penjajahan jangka panjang di wilayah yang telah dimasuki pasukannya.
Namun, mereka tidak menyebutkan berapa lama perang di Lebanon tersebut akan berlangsung.
Salah satu tujuan utama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu adalah memulangkan puluhan ribu warga Israel ke rumah mereka yang dekat dengan perbatasan Lebanon, yang telah dibombardir dengan roket Hizbullah selama hampir satu tahun.
Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran sejak pekan lalu dan kini meluncurkan perang darat dengan klaim untuk menjauhkan para milisi Hizbullah untuk memungkinkan penduduk Israel kembali ke desa-desa mereka di dekat perbatasan.
Namun jika para milisi Hizbullah tidak mundur, dan nekat bertempur dengan tentara Israel, operasi militer Zionis dapat memiliki konsekuensi yang luas.
“Sesuai dengan keputusan eselon politik, beberapa jam yang lalu, IDF [Pasukan Pertahanan Israel] memulai serangan darat yang terbatas, terlokalisasi, dan terarah berdasarkan intelijen yang tepat terhadap target dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan,” tulis IDF dalam sebuah pernyataan di media sosial.