Dokter Hewan India Diperkosa dan Dibakar, Ibunya Menuntut Keadilan

Sabtu, 30 November 2019 - 08:17 WIB
Dokter Hewan India Diperkosa...
Dokter Hewan India Diperkosa dan Dibakar, Ibunya Menuntut Keadilan
A A A
NEW DELHI - Dokter hewan di India, Priyanka Reddy, 27, diperkosa, dibunuh dan tubuhnya dibakar oleh para pelaku beberapa hari lalu. Ibu korban yang marah kini menuntut keadilan.

Korban diserang sekelompok pria pada Rabu malam di sebuah kota di Hyderabad. Jasadnya yang hangus ditemukan pada Kamis pagi oleh penduduk setempat setelah pencarian panik oleh keluarga dan pemerintah setempat. Jasadnya diidentifikasi dari liontin yang dipakai di lehernya.

Polisi Hyderabad telah menangkap empat pria, termasuk sopir truk Mohammed Pasha, sehubungan dengan insiden itu.

"Putri saya sangat polos. Saya ingin tersangka dibakar hidup-hidup," kata Ibu korban yang dikutip Times of India tanpa disebutkan namanya, yang dilansir Sabtu (30/11/2019).

Ayah korban, menyerukan agar para pelaku digantung. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan brutal ini telah memicu kemarahan publik India. Banyak warga melalui media sosial berbagi kesedihan dan solidaritas untuk keluarga korban. (Baca: Seorang Dokter Hewan di India Diperkosa, Dibunuh lalu Dibakar )

Sebelum jadi target serangan, korban sempat berbicara dengan saudara perempuannya, Bhavya, via telepon bahwa dia diikuti beberapa pria. Kata-kata terakhir yang dia ucapkan dalam panggilan telepon itu adalah "saya sangat takut".

Menurut Bhavya, pada hari Rabu lalu Priyanka sedang dalam perjalanan malam hari ke sebuah rumah sakit hewan. Tiba-tiba sepeda motornya mogok. Dia akhirnya terdampar di kota Shamshabad, di mana sekelompok pria menawarkan "bantuan". Sekelompok pria itulah yang diduga kuat sebagai pelaku.

Percakapan terakhir korban dengan saudara perempuannya telah dibagikan para pengguna Twitter yang berkampanye menuntut keadilan bagi korban.

"Dua orang mengambil kendaraan saya dengan paksa (dengan) mengatakan mereka akan memperbaikinya....Beberapa orang asing mengikuti saya...saya sangat takut," demikian kalimat-kalimat terakhir korban kepada saudaranya, yang ditulis pengguna akun Twitter @Preethi_Princes, Jumat (29/11/2019).

"Saudaranya memintanya untuk terus berbicara dan teleponnya terputus. Mereka mengidentifikasi tubuhnya yang terbakar hari ini," lanjut dia.

Dalam percakapan telepon terakhir, Bhavya menyarankan agar saudara perempuannya tersebut meninggalkan sepeda motor yang rusak dan berjalan ke gerbang tol terdekat untuk menunggunya. Namun itu tidak terjadi.

Bhavya pada malam itu langsung menyampaikan apa yang dialami korban kepada orangtuanya. Orang tua korban lantas melapor ke polisi. Keluarga korban percaya bahwa polisi bertindak lambat, jika tidak, serangan brutal itu bisa dihentikan atau dihindari sama sekali.

Polisi saat itu mengatakan kepada keluarga korban agar membawa aduan mereka ke kantor polisi lain karena daerah di mana kendaraan korban yang mogok tidak berada di bawah yurisdiksi mereka.

“Kami kehilangan banyak waktu untuk berpindah dari satu kantor polisi ke kantor polisi lainnya. Seandainya polisi bertindak tanpa membuang waktu, setidaknya saudara perempuan saya akan hidup," kata Bhavya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)