Presiden Kolombia: Saya Bukan Anti-Semit, Israel Mengulang Holocaust Hitler di Gaza
loading...
A
A
A
"Hal yang paling anti-Semit saat ini adalah mengulang holocaust Hitler terhadap kemanusiaan dan khususnya terhadap orang-orang Palestina,” katanya lagi, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (24/9/2024).
Dia membantah keras tuduhan diplomat AS tentang anti-Semitisme.
“Saya bukan anti-Semit. Jangan bingung dan hormati. Saya bukan anti-Yahudi. Saya percaya pada kebebasan beragama, dan jika saya lahir di era itu, saya akan menyerahkan hidup saya dalam perlawanan bersenjata melawan Nazi,” katanya.
“Namun saya percaya pada kebebasan yang dihasilkan oleh hukum internasional, kebebasan yang dibangun setelah Hitler dikalahkan oleh Amerika dan Soviet dan oleh semua orang di dunia: kemanusiaan,” pungkas pemimpin Kolombia itu.
Presiden Petro telah menandatangani dekrit pada 18 Agustus untuk melarang ekspor batu bara ke Israel.
Dia mengatakan setelah menandatangani dekrit bahwa larangan tersebut dilakukan untuk memberikan tekanan pada pemerintah Israel agar mengakhiri perangnya di Jalur Gaza yang terkepung.
Dekrit tersebut tertanggal 14 Agustus dan akan mulai berlaku sepekan kemudian.
Gustav mengomentari larangan tersebut dalam sebuah posting di akun X miliknya dengan mengatakan: "Batu bara Kolombia digunakan untuk memproduksi bom yang membunuh anak-anak Palestina."
Beberapa hari kemudian, Presiden Petro mendesak semua awak kapal untuk menghentikan pengangkutan batu bara ke Israel.
"Semoga semua pelaut di dunia, semoga semua masyarakat adat kita menolak untuk membawa batu bara dari negara mana pun ke Netanyahu," tulis Petro di akun X miliknya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dia membantah keras tuduhan diplomat AS tentang anti-Semitisme.
“Saya bukan anti-Semit. Jangan bingung dan hormati. Saya bukan anti-Yahudi. Saya percaya pada kebebasan beragama, dan jika saya lahir di era itu, saya akan menyerahkan hidup saya dalam perlawanan bersenjata melawan Nazi,” katanya.
“Namun saya percaya pada kebebasan yang dihasilkan oleh hukum internasional, kebebasan yang dibangun setelah Hitler dikalahkan oleh Amerika dan Soviet dan oleh semua orang di dunia: kemanusiaan,” pungkas pemimpin Kolombia itu.
Presiden Petro telah menandatangani dekrit pada 18 Agustus untuk melarang ekspor batu bara ke Israel.
Dia mengatakan setelah menandatangani dekrit bahwa larangan tersebut dilakukan untuk memberikan tekanan pada pemerintah Israel agar mengakhiri perangnya di Jalur Gaza yang terkepung.
Dekrit tersebut tertanggal 14 Agustus dan akan mulai berlaku sepekan kemudian.
Gustav mengomentari larangan tersebut dalam sebuah posting di akun X miliknya dengan mengatakan: "Batu bara Kolombia digunakan untuk memproduksi bom yang membunuh anak-anak Palestina."
Beberapa hari kemudian, Presiden Petro mendesak semua awak kapal untuk menghentikan pengangkutan batu bara ke Israel.
"Semoga semua pelaut di dunia, semoga semua masyarakat adat kita menolak untuk membawa batu bara dari negara mana pun ke Netanyahu," tulis Petro di akun X miliknya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.