Paus Fransiskus Kecam Eksploitasi Perempuan dan Anak-Anak di Thailand

Jum'at, 22 November 2019 - 06:26 WIB
Paus Fransiskus Kecam Eksploitasi Perempuan dan Anak-Anak di Thailand
Paus Fransiskus Kecam Eksploitasi Perempuan dan Anak-Anak di Thailand
A A A
BANGKOK - Paus Fransiskus mengecam eksploitasi perempuan dan anak-anak di Thailand. Hal itu sebagai kritikan tajam karena Thailand dikenal sebagai pariwisata seks yang memicu kekerasan, pelecehan, dan perbukaan terhadap perempuan dan anak-anak.

Kritikan Paus tersebut disampaikan dalam pidato yang dihadiri politisi dan diplomat di Government House, Kantor Perdana Menteri (PM) Thailand. “Saya berpikir, terlalu banyak, semua perempuan dan anak-anak pada masa kita, khususnya yang mereka terluka, menjadi korban dalam setiap eksploitasi, perbukaan, kekerasan, dan pelecehan,” kata Paus dilansir Reuters.

Sebanyak 35 juta wisatawan berkunjung ke Thailand setiap tahun. Pemerintah sebenarnya sudah berusaha menghilangkan reputasi Thailand sebagai pariwisata seks. Namun, identitas itu sangatlah sulit dihapus. Banyak bar dan tempat hiburan malam hingga spa kerap menawarkan seks sebagai nilai jualnya. Laporan UNAIDS 2014 menyebut sebanyak 123.530 pekerja seks bekerja di Thailand.

Paus Fransiskus mengapresiasi langkah Pemerintah Thailand membasmi momok itu. “Saya juga mengapresiasi bagi individu dan organisasi yang bekerja untuk mencabut tindakan setan itu dan menyediakan jalan perbaikan bagi martabat korban,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, Paus juga berbicara mengenai nasib pengungsi yang menjalani kehidupan tragis dan menghadapi banyak bencana. Banyak kamp pengungsi di Thailand.

Sekitar 100.000 pengungsi Myanmar tinggal di sembilan kamp sekitar perbatasan selama beberapa dekade sejak awal 1980-an. Baru-baru ini Thailand juga menjadi tempat tujuan bagi warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.

Banyak pengungsi menjadi korban perdagangan manusia. Apalagi jumlah korban perdagangan manusia yang diselamatkan di Thailand relatif tinggi. Banyak pengungsi Rohingya diselundupkan ke Myanmar sebagai buruh migran ilegal.

Sebagai simbol dialog lintas agama, Paus berkunjung ke Kuil Wat Ratchabophit Sathit Maha Simaram untuk menghormati pemimpin Buddha Tertinggi Somdet Phra Maha Muniwong. Dia juga menggelar Missa Massal di Stadion Nasional Bangkok. Jumlah warga Katolik di Thailand lebih dari 380.000 orang dari 65 juta penduduk.

Hubungan mereka dengan umat Buddha relatif baik. Selepas dari Thailand, Paus Fransiskus memulai lawatan ke Jepang pada Sabtu depan. Paus akan berkunjung ke Hiroshima dan Nagasaki, dua kota yang dibom atom pada 1945. Dia akan menyerukan larangan penggunaan senjata nuklir.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5349 seconds (0.1#10.140)