Indonesia Incar 48 Jet Tempur Siluman F-35, tapi Waswas Rahasia Pertahanannya Diakses AS
loading...
A
A
A
BAE Systems, Airbus, dan Leonardo menjalankan fungsi serupa untuk Eurofighter Typhoon dengan Sistem Pemantauan Teknis mereka.
Demikian pula, Dassault memanfaatkan Sistem Manajemen Kesehatan Pesawat (AHMS) untuk Rafale, SAAB memanfaatkan Sistem Pemantauan Kesehatan dan Penggunaan (HUMS) untuk Gripen, dan HAL India mengawasi Tejas dengan Sistem Pemantauan Kesehatannya.
Bahkan Industri Penerbangan China menggunakan Sistem Pemantauan Kesehatan untuk pesawat J-10 dan JF-17 mereka.
Kekhawatiran Indonesia kemungkinan besar bukan tentang kemampuan perangkat lunak F-35, melainkan implikasi geopolitiknya.
Kekhawatirannya adalah bahwa data sensitif di masa mendatang dapat jatuh ke tangan sekutu yang berubah menjadi musuh—negara yang diputuskan AS untuk didukung.
Intinya, ini adalah pertanyaan tentang seberapa otonom keamanan nasional tetap ada ketika entitas lain memiliki pengetahuan terperinci tentang sistemnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Demikian pula, Dassault memanfaatkan Sistem Manajemen Kesehatan Pesawat (AHMS) untuk Rafale, SAAB memanfaatkan Sistem Pemantauan Kesehatan dan Penggunaan (HUMS) untuk Gripen, dan HAL India mengawasi Tejas dengan Sistem Pemantauan Kesehatannya.
Bahkan Industri Penerbangan China menggunakan Sistem Pemantauan Kesehatan untuk pesawat J-10 dan JF-17 mereka.
Kekhawatiran Indonesia kemungkinan besar bukan tentang kemampuan perangkat lunak F-35, melainkan implikasi geopolitiknya.
Kekhawatirannya adalah bahwa data sensitif di masa mendatang dapat jatuh ke tangan sekutu yang berubah menjadi musuh—negara yang diputuskan AS untuk didukung.
Intinya, ini adalah pertanyaan tentang seberapa otonom keamanan nasional tetap ada ketika entitas lain memiliki pengetahuan terperinci tentang sistemnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)