Indonesia Incar 48 Jet Tempur Siluman F-35, tapi Waswas Rahasia Pertahanannya Diakses AS

Senin, 23 September 2024 - 12:27 WIB
loading...
Indonesia Incar 48 Jet...
Indonesia dilaporkan ingin membeli 48 jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat, namun khawatir sistem pesawat ini bisa memungkinkan Amerika mengakses rahasia pertahanan Indonesia. Foto/Airman 1st Class Jose Miguel T Tamondong
A A A
JAKARTA - Indonesia dilaporkan tetap ingin memiliki jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).

Namun, ada kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) dapat mengakses rahasia pertahanan Indonesia melalui sistem pembagian data dari pesawat canggih tersebut.

Tekad Indonesia memperoleh pesawat tempur generasi kelima Amerika dan kekhawatirannya itu diulas media militer Bulgaria, Bulgarian Military dalam artikel berjudul "Indonesia troubled by F-35s and real-time data transmission [Indonesia direpotkan oleh F-35 dan transmisi data real-time]".

Menurut ulasan tersebut, pada 2021, Indonesia secara resmi "meminta" 48 unit jet tempur F-35 dari Amerika Serikat.



Kesepakatan itu, yang mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS, bernilai sekitar USD14 miliar. "Tujuan Indonesia jelas: memodernisasi Angkatan Udara-nya dan meningkatkan kesiapan militer dengan menambahkan F-35," tulis media militer asing tersebut, Minggu (22/9/2024).

Namun, lanjut ulasan tersebut, proses akuisisi masih berlangsung, dengan kesepakatan akhir terkait dengan pendanaan dan pemenuhan persyaratan tertentu.

Pada 2022, sambung ulasan itu, Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Lockheed Martin untuk memulai persiapan pengiriman pesawat. Gelombang pertama jet tempur ini diharapkan tiba pada awal tahun 2026.

Meskipun ada kemajuan tersebut, para pakar lokal di Jakarta telah menyuarakan kekhawatiran tentang kelayakan kesepakatan itu, khususnya terkait kerahasiaan.

Menurut laporan CNBC, perangkat lunak F-35 memberi Pentagon kemampuan unik untuk memantau pesawat ini bahkan ketika dikerahkan oleh negara lain, termasuk sekutu AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)