Profil Ryan Wesley Routh, Pelaku Upaya Penembakan Donald Trump di Florida pada September

Sabtu, 21 September 2024 - 19:15 WIB
loading...
A A A
Routh mengatakan kepada The New York Times pada Maret 2023 bahwa dia sedang mencari rekrutan di antara tentara Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban, dengan tujuan membeli paspor melalui Pakistan ("karena negara itu sangat korup") dan memindahkan mereka, dalam beberapa kasus secara ilegal, ke Ukraina dari Pakistan dan Iran.

The Times menggambarkan Routh sebagai "mantan pekerja konstruksi dari Greensboro N.C. … yang menghabiskan beberapa bulan di Ukraina tahun lalu."

Pada bulan yang sama, dia mengeluh kepada Semafor tentang kurangnya dukungan dari pemerintah Ukraina, dengan mengatakan pemerintah terlalu kaku dalam menerima tentara asing, terutama dari Afghanistan, karena khawatir mereka mungkin mata-mata Rusia.

"Saya telah bertemu dengan mitra )Kementerian Pertahanan Ukraina) setiap pekan dan masih belum berhasil membuat mereka setuju untuk mengeluarkan satu visa pun," ujar Routh, yang diidentifikasi oleh Semafor sebagai kepala Pusat Relawan Internasional di Ukraina, "sebuah organisasi swasta yang membantu orang asing yang ingin membantu upaya perang untuk terhubung dengan unit militer dan kelompok bantuan."

Seorang perwakilan dari legiun asing Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa Routh telah menghubunginya beberapa kali secara daring tetapi "tidak pernah menjadi bagian dari legiun tersebut dan tidak bekerja sama dengan kami dengan cara apa pun."

"Cara terbaik untuk menggambarkan pesannya adalah ide-ide delusi," ujar Oleksandr Shaguri, perwira dari Departemen Koordinasi Orang Asing di Komando Angkatan Darat.

Shaguri menjelaskan, "Dia menawarkan kepada kami sejumlah besar rekrutan dari berbagai negara, tetapi jelas bagi kami bahwa tawarannya tidak realistis. Kami bahkan tidak menjawab, tidak ada yang perlu dijawab."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk upaya pembunuhan yang tampaknya dilakukan terhadap Trump dalam posting X, dengan mengatakan, "Kekerasan politik tidak memiliki tempat di mana pun di dunia."

Ketika ditanya tentang insiden tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa hal itu menunjukkan "bermain api" memiliki konsekuensi yang tampaknya merujuk pada dukungan AS untuk Ukraina.

Keluarga Routh Membelanya


Salah satu putra Routh, Adam, mengatakan kepada Reuters segera setelah insiden tersebut bahwa itu bukanlah sesuatu yang dia yakini akan dilakukan oleh ayahnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)