Prancis Mulai Khawatir Perang Dunia III Pecah antara Rusia dengan NATO
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis mulai khawatir dengan perang Rusia-Ukraina yang semakin tidak terkendali. Sebab, itu bisa berubah menjadi Perang Dunia III antara Moskow dan blok NATO.
Kekhawatiran itu disampaikan anggota pemerintah Prancis kepada surat kabar Le Monde pada hari Sabtu (14/9/2024). Pejabat yang tak disebutkan namanya itu mengatakan perang Rusia-Ukraina yang semakin tidak terkendali sekarang menjalankan "diskresi yang besar”.
Kekhawatiran akan meningkatnya konfrontasi menjadi perang langsung antara Moskow dan blok NATO telah meroket selama beberapa hari terakhir, karena Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk mengizinkan Kyiv melakukan serangan jauh di wilayah Rusia menggunakan persenjataan Barat.
Sementara Prancis telah mengumumkan "tidak ada posisi resmi" mengenai masalah tersebut, pejabat itu mengatakan bahwa Paris telah khawatir tentang potensi eskalasi dan telah berusaha menghindarinya.
"Kita harus melakukan segala hal yang mungkin untuk menghindari Perang Dunia III," katanya kepada surat kabar tersebut.
"Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan hipotesis bahwa Rusia dapat memperluas skala operasi militer mereka," lanjut dia, mengacu pada peringatan yang disuarakan oleh pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, terhadap NATO.
Pada hari Kamis, Putin memperingatkan bahwa mencabut pembatasan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina akan secara langsung melibatkan AS dan sekutunya dalam konflik tersebut dan akan direspons dengan respons yang tepat.
Menjelaskan pendiriannya, Putin mengatakan bahwa persenjataan tersebut hanya bergantung pada intelijen dan solusi penargetan Barat, sementara Kyiv secara efektif tidak dapat menggunakannya sendiri.
Posisi itu telah ditegaskan kembali oleh utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, yang memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menjadi perang terbuka antara NATO dan Rusia.
"Rekan-rekan Barat kita tidak akan dapat menghindari tanggung jawab dan menyalahkan Kyiv atas segalanya," kata Nebenzia.
Kekhawatiran itu disampaikan anggota pemerintah Prancis kepada surat kabar Le Monde pada hari Sabtu (14/9/2024). Pejabat yang tak disebutkan namanya itu mengatakan perang Rusia-Ukraina yang semakin tidak terkendali sekarang menjalankan "diskresi yang besar”.
Kekhawatiran akan meningkatnya konfrontasi menjadi perang langsung antara Moskow dan blok NATO telah meroket selama beberapa hari terakhir, karena Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk mengizinkan Kyiv melakukan serangan jauh di wilayah Rusia menggunakan persenjataan Barat.
Sementara Prancis telah mengumumkan "tidak ada posisi resmi" mengenai masalah tersebut, pejabat itu mengatakan bahwa Paris telah khawatir tentang potensi eskalasi dan telah berusaha menghindarinya.
"Kita harus melakukan segala hal yang mungkin untuk menghindari Perang Dunia III," katanya kepada surat kabar tersebut.
"Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan hipotesis bahwa Rusia dapat memperluas skala operasi militer mereka," lanjut dia, mengacu pada peringatan yang disuarakan oleh pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, terhadap NATO.
Pada hari Kamis, Putin memperingatkan bahwa mencabut pembatasan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina akan secara langsung melibatkan AS dan sekutunya dalam konflik tersebut dan akan direspons dengan respons yang tepat.
Menjelaskan pendiriannya, Putin mengatakan bahwa persenjataan tersebut hanya bergantung pada intelijen dan solusi penargetan Barat, sementara Kyiv secara efektif tidak dapat menggunakannya sendiri.
Posisi itu telah ditegaskan kembali oleh utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, yang memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menjadi perang terbuka antara NATO dan Rusia.
"Rekan-rekan Barat kita tidak akan dapat menghindari tanggung jawab dan menyalahkan Kyiv atas segalanya," kata Nebenzia.
(mas)