6 Tanda Israel akan Segera Hancur Menurut Ilan Pappe

Jum'at, 13 September 2024 - 19:30 WIB
loading...
A A A
Lebih dari setengah juta orang Israel, yang mewakili Negara Israel, telah meninggalkan negara itu sejak Oktober, satu indikasi bahwa negara tersebut sedang ditelan oleh Negara Yudea.

Ini adalah proyek politik yang tidak akan ditoleransi oleh dunia Arab, dan mungkin bahkan dunia pada umumnya, dalam jangka panjang.

2. Krisis Ekonomi Israel


Indikator kedua adalah krisis ekonomi Israel. Kelas politik tampaknya tidak memiliki rencana untuk menyeimbangkan keuangan publik di tengah konflik bersenjata yang terus-menerus, selain semakin bergantung pada bantuan keuangan Amerika Serikat (AS).

Pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi merosot hampir 20%; sejak saat itu, pemulihannya rapuh. Janji Washington sebesar USD14 miliar tidak mungkin membalikkan keadaan ini.

Sebaliknya, beban ekonomi hanya akan memburuk jika Israel menindaklanjuti niatnya untuk berperang dengan Hizbullah sambil meningkatkan aktivitas militer di Tepi Barat, pada saat beberapa negara, termasuk Turki dan Kolombia, telah mulai menerapkan sanksi ekonomi.

Krisis ini semakin diperparah oleh ketidakmampuan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang terus-menerus menyalurkan uang ke permukiman Yahudi di Tepi Barat tetapi tampaknya tidak mampu menjalankan departemennya.

Konflik antara Negara Israel dan Negara Yudea, bersama dengan peristiwa 7 Oktober, sementara itu menyebabkan beberapa elit ekonomi dan keuangan memindahkan modal mereka ke luar negara tersebut.

Mereka yang mempertimbangkan untuk merelokasi investasi mereka merupakan bagian penting dari 20% warga Israel yang membayar 80% pajak.

3. Meningkatkan Isolasi Internasional pada Israel


Indikator ketiga adalah meningkatnya isolasi internasional Israel, karena secara bertahap menjadi negara paria. Proses ini dimulai sebelum 7 Oktober tetapi telah meningkat sejak dimulainya genosida.

Hal ini tercermin dari posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diadopsi oleh Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)