Arab Bersatu setelah Ledakan Pager Hizbullah, 4 Negara Kirim Bantuan ke Lebanon

BEIRUT - Ledakan pager yang dijadikan alat komunikasi pejuang Hizbullah membuat beberapa negara Arab bersatu. Mereka mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Lebanon.

Itu dikarenakan Lebanon merupakan negara yang terlibat langsung dalam perang dengan Israel. Pasalnya, pejuang Hizbullah kerap meluncurkan serangan ke wilayah Israel.

Arab Bersatu setelah Ledakan Pager Hizbullah, 4 Negara Kirim Bantuan ke Lebanon

1. Irak

Foto/AP

Kataib Hezbollah, kelompok bersenjata terkemuka yang didukung Iran di Irak, telah menawarkan dukungan kepada Hizbullah Lebanon setelah serangan pager pada hari Selasa.

“Kami … menyerahkan semua kemampuan kami kepada saudara-saudara kami di Lebanon, dan kami sepenuhnya siap untuk mendampingi mereka sampai akhir, mengirimkan pejuang dan peralatan serta dukungan, baik di tingkat teknis maupun logistik,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Monitor.

2. Yordania

Foto/AP

Yordania telah menawarkan untuk menyediakan bantuan medis apa pun yang dibutuhkan untuk "mengobati ribuan warga Lebanon yang terluka dalam pengeboman massal di Lebanon," kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan di X.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri sementara Yordania Ayman Safadi telah menelepon Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati untuk menawarkan dukungan Yordania bagi "keamanan, kedaulatan, dan stabilitas Lebanon", setelah serangan yang menyebabkan ratusan pager meledak di Beirut dan wilayah lain di Lebanon.

Safadi juga menekankan perlunya menghentikan "eskalasi berbahaya" di wilayah tersebut, dengan segera mengakhiri "agresi Israel di Gaza dan eskalasi di Tepi Barat", pernyataan tersebut menambahkan.

3. Mesir

Foto/AP

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty telah menawarkan bantuan kepada rakyat Lebanon dan menegaskan "dukungan teguh" Kairo kepada Lebanon setelah serangan pager yang mematikan pada hari Selasa.

Ia menyampaikan komentar tersebut selama panggilan telepon terpisah dengan Perdana Menteri Najib Mikati dan Menteri Luar Negeri Abdallah Bouhabib, menurut surat kabar Al Ahram Mesir.