Mengenal Apollo Quiboloy, Pendeta yang Menjadikan Jemaatnya sebagai Budak Seks dan Diburu FBI
loading...
A
A
A
Dakwaan tersebut menuduh Quiboloy dan yang lainnya merekrut wanita dan gadis, yang biasanya berusia 12 hingga 25 tahun, sebagai "pastor" yang memasak makanannya, membersihkan rumahnya, memijatnya, dan bepergian bersamanya ke seluruh dunia. Beberapa juga berhubungan seks dengan Quiboloy pada "tugas malam" yang dijadwalkan, termasuk beberapa anak di bawah umur seperti seorang gadis berusia 15 tahun, menurut dakwaan tersebut.
Mereka dipaksa untuk melakukan "tugas malam" di bawah "ancaman pelecehan fisik dan verbal serta kutukan abadi," menurut dakwaan tersebut.
Pekerja yang berhasil melarikan diri dari gereja tersebut mengatakan kepada FBI bahwa mereka bekerja sepanjang tahun dan dipukuli serta dilecehkan secara psikologis jika mereka tidak memenuhi kuota harian, menurut dokumen pengadilan dari dakwaan sebelumnya. Beberapa menggambarkan harus tinggal di mobil di halte truk.
Setidaknya USD20 juta telah dikembalikan ke gereja di Filipina antara tahun 2014 dan 2019, menurut pernyataan tertulis FBI yang diajukan bersama dakwaan sebelumnya.
Mereka dipaksa untuk melakukan "tugas malam" di bawah "ancaman pelecehan fisik dan verbal serta kutukan abadi," menurut dakwaan tersebut.
4. Melakukan Pernikahan Palsu
Quiboloy dan yang lainnya juga dituduh membawa anggota gereja ke AS dengan visa pelajar yang diperoleh secara curang atau pernikahan palsu untuk meminta sumbangan bagi badan amal gereja, yang berpusat di pinggiran kota Los Angeles di Glendale.Pekerja yang berhasil melarikan diri dari gereja tersebut mengatakan kepada FBI bahwa mereka bekerja sepanjang tahun dan dipukuli serta dilecehkan secara psikologis jika mereka tidak memenuhi kuota harian, menurut dokumen pengadilan dari dakwaan sebelumnya. Beberapa menggambarkan harus tinggal di mobil di halte truk.
5. Menggelapkan Dana Sumbangan
Dana untuk lembaga nirlaba Children’s Joy Foundation USA seharusnya diberikan kepada anak-anak miskin di Filipina. Namun jaksa penuntut mengatakan sebagian besar dana tersebut digunakan untuk membiayai operasional gereja dan gaya hidup mewah Quiboloy dan pemimpin gereja lainnya.Setidaknya USD20 juta telah dikembalikan ke gereja di Filipina antara tahun 2014 dan 2019, menurut pernyataan tertulis FBI yang diajukan bersama dakwaan sebelumnya.
(ahm)