5 Negara yang Ingin Mengeroyok Rusia, Mayoritas Terlibat dalam Perang di Ukraina
loading...
A
A
A
“Secara historis, AS selalu menggunakan pasukan proksi untuk melawan Rusia, sementara Rusia telah melawan dengan mendukung kelompok-kelompok yang melawan imperialisme AS. Ketergantungan pada pasukan proksi ini kemungkinan akan terus berlanjut.”
Foto/AP
Tentara Inggris memiliki waktu tiga tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi perang, menurut kepala barunya, saat ia mengumumkan program reformasi yang ambisius untuk mempersiapkan pasukan yang siap menghadapi peperangan modern.
Jenderal Sir Roly Walker mengatakan pada hari Selasa bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memodernisasi tentara Inggris karena "ancaman geopolitik yang saling bertemu" dari Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.
"Kami tidak berada di jalur yang tak terelakkan, tetapi yang kami miliki adalah urgensi mutlak untuk memulihkan kekuatan keras yang kredibel guna mendukung pencegahan," kata Walker dilansir Financial Times.
Ia menyebut reformasinya sebagai "rencana nonperang" yang akan memberi Inggris militer yang cukup kuat untuk mencegah musuh dan membuat mereka berpikir dua kali.
Walker mengatakan Rusia akan muncul dari perang di Ukraina "sangat, sangat berbahaya" dan mencari balas dendam, betapa pun konflik itu mungkin berakhir.
"Pelajaran dari sejarah adalah Rusia tidak pernah lupa, dan mereka akan kembali... menginginkan pembalasan atas dukungan yang diberikan kepada Ukraina," katanya kepada wartawan di acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Royal United Services Institute di London.
Foto/AP
Keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat menyebabkan "konfrontasi langsung" ala Perang Dingin, Rusia telah memperingatkan, sementara Kanselir Olaf Scholz memuji langkah tersebut.
"Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada reporter TV pemerintah Rusia pada hari Kamis. "Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung kembali."
Langkah Washington telah memicu kritik di Jerman, bahkan di antara anggota Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz.
2. Inggris (51%)
Foto/AP
Tentara Inggris memiliki waktu tiga tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi perang, menurut kepala barunya, saat ia mengumumkan program reformasi yang ambisius untuk mempersiapkan pasukan yang siap menghadapi peperangan modern.
Jenderal Sir Roly Walker mengatakan pada hari Selasa bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memodernisasi tentara Inggris karena "ancaman geopolitik yang saling bertemu" dari Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.
"Kami tidak berada di jalur yang tak terelakkan, tetapi yang kami miliki adalah urgensi mutlak untuk memulihkan kekuatan keras yang kredibel guna mendukung pencegahan," kata Walker dilansir Financial Times.
Ia menyebut reformasinya sebagai "rencana nonperang" yang akan memberi Inggris militer yang cukup kuat untuk mencegah musuh dan membuat mereka berpikir dua kali.
Walker mengatakan Rusia akan muncul dari perang di Ukraina "sangat, sangat berbahaya" dan mencari balas dendam, betapa pun konflik itu mungkin berakhir.
"Pelajaran dari sejarah adalah Rusia tidak pernah lupa, dan mereka akan kembali... menginginkan pembalasan atas dukungan yang diberikan kepada Ukraina," katanya kepada wartawan di acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Royal United Services Institute di London.
3. Jerman (48%)
Foto/AP
Keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat menyebabkan "konfrontasi langsung" ala Perang Dingin, Rusia telah memperingatkan, sementara Kanselir Olaf Scholz memuji langkah tersebut.
"Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada reporter TV pemerintah Rusia pada hari Kamis. "Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung kembali."
Langkah Washington telah memicu kritik di Jerman, bahkan di antara anggota Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz.